dc.description.abstract | Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang penting dalam pertanian.
Informasi mengenai ukuran curah hujan dapat diketahui dari stasiun cuaca pada suatu
wilayah. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak semua wilayah memiliki stasiun
cuaca, sehingga metode interpolasi spasial dapat digunakan dalam memprediksi
besarnya curah hujan pada suatu wilayah. Metode cokriging merupakan salah satu
metode interpolasi spasial yang bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator)
dengan melibatkan minimum dua peubah. Peubah yang digunakan dalam penelitian
ini dipilih berdasarkan keeratan hubungannya, yaitu peubah curah hujan dan elevasi
stasiun cuaca yang diperoleh dari data curah hujan bulanan pada 38 stasiun cuaca di
wilayah Jawa Barat. Proses analisis diterapkan pada data yang telah dikonversi
menjadi rata-rata curah hujan bulanan mulai tahun 1981 hingga 2013 pada masingmasing
bulan, sehingga terdapat 12 gugus data untuk dilakukan proses analisis.
Tahapan selanjutnya ialah menerapkan metode analisis variogram dengan variogram
isotropi adalah variogram terpilih untuk digunakan dalam metode cokriging. Hasil
dugaan curah hujan yang diperoleh dengan menerapkan metode cokriging tersebut
sudah cukup baik, yaitu nilai Reduced Means Square Error yang berkisar antara 0.54
sampai dengan 1.46, nilai Average Error yang mendekati 0, nilai Means Absolute
Percentage Error dan Root Means Square Error yang kecil. | id |