dc.description.abstract | Ikan hias merupakan komoditas yang berpotensi meningkatkan
perekonomian Indonesia namun masih memerlukan beberapa upaya
pengembangan yang lebih intensif guna memenuhi permintaan mengingat
pasar ekspor yang sangat prospektif terhadap ikan hias. Salah satu metode
yang digunakan untuk memperbaiki dan memenuhi permintaan pasar
terhadap ikan hias adalah dengan cara meningkatkan kepadatan, namun agar
kualitas air pada media pemeliharaan tetap baik maka harus diiringi
pengelolaan kualitas air yang baik seperti menggunakan sistem resirkulasi.
Tujuan penelitian ini untuk menentukan kinerja produksi terbaik ikan kapiat
albino Barbonymus schwanenfeldii yang dipelihara pada sistem resirkulasi
dengan padat tebar berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap dengan perlakuan padat tebar 5, 10, 15 dan 20 e/L dengan ulangan
tiga kali. Ikan kapiat albino yang digunakan memiliki panjang rata-rata 1,80
± 0,01 cm dan bobot rata-rata 0,07 ± 0,02 g yang dipelihara selama 60 hari
menggunakan sistem resirkulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat
tebar terbaik dihasilkan dari perlakuan 20 e/L. Kinerja produksi yang
dihasilkan dari perlakuan 20 e/L yaitu tingkat kelangsungan hidup sebesar
94,9%, laju pertumbuhan spesifik panjang 1,49%, laju pertumbuhan spesifik
bobot 4,55%, pertumbuhan mutlak panjang 0,04 cm/hari, pertumbuhan
mutlak bobot 0,02 g/hari, koefisien keragaman panjang 13,38%, serta
konversi pakan 1,50. | id |