Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanti, Nanik
dc.contributor.advisorHasanah, Uswatun
dc.contributor.authorYusup, M
dc.date.accessioned2018-01-25T03:03:47Z
dc.date.available2018-01-25T03:03:47Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89345
dc.description.abstractMinyak cengkeh dengan eugenol sebagai komponen utamanya sangat besar manfaatnya dalam bidang pangan dan kesehatan. Namun sifat bahan aktif yang volatil menyebabkan efektifitas bahan aktif menurun akibat kondisi lingkungan tertentu. Enkapsulasi minyak cengkeh dapat menjadi formula yang menjamin keamanan minyak cengkeh selama penerapannya dan menjaga fungsinya selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengarakterisasi minyak cengkeh (CO) dan emulsi minyak cengkeh (EMC) serta mempelajari stabilitas bahan aktif dan sifat antimikroba dari mikrokapsul minyak cengkeh (ECO) selama penyimpanan 28 hari. Dalam penelitian ini, minyak cengkeh dienkapsulasi dengan penyalut kitosan melalui dua langkah metode, yaitu emulsifikasi oil-in-water (o/w) dan gelasi ionik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan ECO maka jumlah bahan aktif dan sifat antimikroba semakin menurun. Karakterisasi ECO, EMC, dan CO dilakukan menggunakan Gas Chromatoghrapy-Mass Spectrometry (GC-MS), Particle Size Analyzer (PSA), zetasizer, dan Scanning Electron Microscope (SEM). Keberhasilan enkapsulasi dikonfirmasi juga melalui hasil efisiensi enkapsulasi (EE), Loading Capacity (LC), dan rendemen produk ECO yang dikarakterisasi setelah pengeringan menggunakan metode pengeringan beku. Bahan aktif menurun dari 197,354 ± 4,827a ppm menjadi 165,017 ± 4,199b ppm selama penyimpanan 28 hari. Analisis terhadap antimikroba senyawa ECO dan CO dilakukan terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923. Nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) senyawa ECO yang dihasilkan masing-masing sebesar 1.8 mg/ml dan 2.5 mg/ml terhadap E. coli serta 2.5 mg/ml dan 4.0 mg/ml terhadap S. aureus. Pengujian stabilitas sifat antimikroba selama penyimpanan dilakukan menggunakan metode difusi cakram dan metode mikrodilusi. Penggunaan metode difusi cakram menunjukkan bahwa diameter penghambatan CO dan ECO menurun dari masing-masing sebesar 15.43 ± 0.18a mm dan 11.74 ± 0.08a mm menjadi 14.01 ± 0.32b mm dan 8.16 ± 0.46c mm terhadap bakteri S. aureus selama penyimpanan 28 hari. Diameter penghambatan CO dan ECO terhadap bakteri E. coli menurun dari masing-masing sebesar 20.44 ± 0.40a mm dan 16.35 ± 0.13a mm menjadi 19.19 ± 0.18c mm dan 14.06 ± 0.25c mm selama penyimpanan 28 hari. Penggunaan metode mikrodilusi menunjukkan bahwa persentase penghambatan CO pada konsentrasi 0.791 mg/ml dan 0.989 mg/ml sebesar 100a % selama penyimpanan untuk semua bakteri uji. Persentase penghambatan ECO pada konsentrasi 2.0 mg/ml dan 2.5 mg/ml terhadap bakteri E. coli menurun dari masing-masing sebesar 99.6243a % dan 99.9978a % menjadi 92.9773d % dan 99.6962d % selama penyimpanan 28 hari. Persentase penghambatan ECO pada konsentrasi 2.0 mg/ml dan 2.5 mg/ml terhadap bakteri S. aureus menurun dari masing-masing sebesar 93.4307a % dan 98.9769a % menjadi tidak terdapat penghambatan dan 90.4913d %.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural machinesid
dc.subject.ddcStorageid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleStabilitas Bahan Aktif dan Sifat Antimikroba Minyak Cengkeh Terenkapsulasi Berpenyalut Kitosan Selama Penyimpanan.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordenkapsulasiid
dc.subject.keywordeugenolid
dc.subject.keywordkitosanid
dc.subject.keywordminyak cengkehid
dc.subject.keywordpengeringan bekuid
dc.subject.keywordstabilitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record