Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Y. Aris
dc.contributor.advisorKhumaida, Nurul
dc.contributor.authorNoerlianti, Indrie
dc.date.accessioned2018-01-15T07:02:59Z
dc.date.available2018-01-15T07:02:59Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89317
dc.description.abstractUbi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan komoditas umbi-umbian penghasil karbohidrat, yang memiliki umur simpan singkat dan cepat mengalami perubahan penurunan mutu. Perubahan mutu umbi segar dipengaruhi oleh perubahan sifat fisik dan kimia. Salah satu upaya untuk mendapatkan ubi kayu yang memiliki umur simpan lebih panjang, yaitu meningkatkan keragaman genetik dengan pemuliaan tanaman secara mutasi menggunakan mutagen fisik (iradiasi sinar gama). Upaya tersebut untuk menghasilkan genotipe yang lebih baik daripada tanaman asalnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik beberapa genotipe ubi kayu hasil pemuliaan serta mengetahui persentase kerusakan ubi kayu selama penyimpanan suhu ruang untuk menduga umur simpan ubi kayu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, yaitu genotipe ubi kayu. Genotipe ubi kayu terdiri atas tiga genotipe mutan potensial, yaitu MG1 (G21544), MG2 (G31511), dan MG3 (G21541) yang berasal dari populasi Gajah. Karakteristik morfologi ubi kayu segar yang diamati adalah bentuk umbi, warna kulit luar umbi, dan warna daging umbi. Karakteristik fisik dan kimia sebagai parameter mutu yang diamati selama penyimpanan meliputi laju respirasi, susut bobot, kadar air, kadar pati, kekerasan, dan kerusakan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa genotipe ubi kayu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kerusakan selama penyimpanan suhu ruang. Namun, perbedaan genotipe mutan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju respirasi, susut bobot, kadar air, kadar pati, dan kekerasan umbi. Perubahan mutu umbi ubi kayu segar selama penyimpanan digunakan untuk mengetahui umur simpan umbi. Umur simpan umbi ubi kayu MG1, MG2, dan MG3 secara berurutan adalah 2, 4, dan 8 hari setelah panen (HSP).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural machinesid
dc.subject.ddcStorageid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Karakteristik dan Umur Simpan Beberapa Genotipe Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Hasil Pemuliaan.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkerusakan umbiid
dc.subject.keywordperubahan mutuid
dc.subject.keywordubi kayuid
dc.subject.keywordumur simpanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record