Show simple item record

dc.contributor.advisorDinarty, Diny
dc.contributor.advisorQadir, Abdul
dc.contributor.authorSyukur, Buldani
dc.date.accessioned2018-01-11T08:14:28Z
dc.date.available2018-01-11T08:14:28Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88988
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi 2,4 D terbaik untuk mengiduksi kalus embriogenik dan konsentrasi terbaik bahan pemadat media sebagai pengatur potensial air media pada tahap maturasi embrio somatik dari bawang merah kultivar Bima Curut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Januari 2017 yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi 3 Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini tersusun dari 2 rancangan percobaan, percobaan pertama menggunakan RKLT faktor tunggal konsentrasi 2,4 D dengan 5 taraf perlakuan (0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm) dan masing-masing taraf terdapat 10 ulangan sehingga terdapat 50 satuan percobaan. Percobaan kedua menggunakan RKLT 2 faktor percobaan, yaitu asal kalus dari konsentrasi awal 2,4 D dan konsentrasi bahan pemadat dengan 3 taraf perlakuan (7 g l-1, 9 g l-1, dan 11 g l-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tunas yang diinkubasi pada media tanpa penambahan 2,4 D tidak menghasilkan kalus. Waktu berkalus rata-rata adalah saat 7,65 HSP, peningkatan konsentrasi 2,4 D yang ditambahkan pada media tidak mempercepat waktu kalus terbentuk. Penambahan 2,4 D dengan beberapa taraf konsentrasi dalam media kultur berpengaruh sangat nyata meningkatkan persentase berkalus dan berpengaruh nyata terhadap peubah warna kalus, persentase tekstur kalus remah, persentase tekstur kalus kompak, bobot kalus, diameter kalus dan persentase kalus embriogenik. Konsentrasi awal 2,4 D terbaik untuk menghasilkan persentase kalus embriogenik beregenerasi dan jumlah embrio somatik maksimal berdasarkan model regresi kuadratik adalah konsentrasi 1,35 ppm. Persamaan garis yang digunakan adalah y=0,08686+1,239x-0,4543x2 (persentase kalus embriogenik beregenerasi) dan y=3,688+36,61x-13,67x2 (jumlah embrio somatik) secara berurutan dengan konsentrasi tersebut mampu menghasilkan persentase kalus beregenerasi sebesar 93,15% dan jumlah embrio somatik terbentuk sebanyak 28,20 embrio. Penggunaan bahan pemadat sebagai osmotikum mampu menghasilkan embrio somatik dewasa dari bawang merah kultivar Bima Curut berkecambah membentuk tunas dan akar. Bahan pemadat berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah embrio somatik dan jumlah tunas terbentuk. Asal kalus dari konsentrasi awal 2,4 D menunjukkan pengaruh nyata terhadap peubah jumlah tunas terbentuk, jumlah tunas berakar, dan persentase tunas normal. Tidak ada interaksi yang nyata antara asal kalus dan konsentrasi bahan pemadat. Selama masa inkubasi pada tahap maturasi selama 4 minggu peubah jumlah embrio somatik dan jumlah tunas terbentuk menunjukkan peningkatan yang tidak berbeda nyata setiap minggunya. Konsentrasi agar 11 g l-1 mampu menghasilkan persentase tunas normal mencapai 66,01% dan persentase embrio somatik berkecambah 33,30% yang berjumlah hingga 2,23 embrio somatik berkecambah per botol kultur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcGrowing Mediaid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleInduksi Kalus Embriogenik Bawang Merah Kultivar Bima Curut pada Beberapa Taraf 2,4 D dan Maturasi Embrio Somatik dengan Bahan Pemadat.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyword2,4 Did
dc.subject.keywordAllium cepa var. aggregatumid
dc.subject.keywordembriogenesis somatikid
dc.subject.keywordpotensial airid
dc.subject.keywordregenerasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record