Penentuan Waktu untuk Uji Cepat Vigor Benih dengan Metode Pemunculan Radikula (Radicle Emergence) pada beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.).
Abstract
Kurangnya ketersediaan benih bermutu merupakan salah satu penyebab
rendahnya produksi padi di lapangan. Vigor adalah salah satu indikator mutu
fisiologi yang sangat berhubungan erat dengan performa bibit di lapangan. Salah
satu metode uji vigor benih yang sudah divalidasi ISTA (2014) adalah uji
pemunculan radikula (Radicle Emergence) pada komoditas jagung dan kedelai.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu pengamatan radikula yang tepat
pada uji pemunculan radikula benih padi (Oryza sativa L.) serta
mengkorelasikannya dengan tolok ukur mutu fisiologi benih. Penelitian
dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, IPB pada bulan Februari
- Maret 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial
dengan dua faktor perlakuan dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas
padi dan faktor kedua adalah waktu pengamatan radikula. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengamatan radikula pada uji cepat vigor benih padi sawah
(Inpari 29, Inpari 30, IPB 3S, IPB 4S, Ciherang) dan padi rawa (Inpara 2 dan Inpara
8) dengan metode RE (Radicle Emergence) dapat dilakukan setelah benih
dikecambahan ± 100 jam pada suhu 20 ± 2 ⁰C, sedangkan pada padi gogo (Inpago
8 dan Limboto) pengamatan radikula dengan metode RE (Radicle Emergence)
dapat dilakukan setelah benih dikecambahan ± 105 jam pada suhu 20 ± 2 ⁰C. Hasil
uji RE padi sawah berkorelasi positif dan erat dengan tolok ukur kecepatan tumbuh,
bobot kering kecambah normal, dan laju pertumbuhan kecambah, sedangkan hasil
uji RE padi rawa berkorelasi positif dan sangat erat dengan tolok ukur bobot kering
kecambah normal dan laju pertumbuhan kecambah. Hasil uji RE padi gogo
berkorelasi positif dan sangat erat pada tolok ukur daya berkecambah, indeks vigor,
dan kecepatan tumbuh.