Show simple item record

dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.advisorLusiastuti, Angela Mariana
dc.contributor.authorDestianingrum, Nurin Dalilah Ayu
dc.date.accessioned2018-01-08T04:39:18Z
dc.date.available2018-01-08T04:39:18Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88603
dc.description.abstractStreptococcosis merupakan salah satu penyakit yang seringkali muncul pada kegiatan budidaya ikan nila. Penyakit ini disebabkan oleh patogen Streptococcus agalactiae. Salah satu upaya yang dapat diterapkan sebagai pencegahan infeksi patogen S. agalactiae terhadap potensi produksi intensif optimal budidaya ikan nila adalah aplikasi probiotik yang disuplementasi pada pakan. Aplikasi probiotik secara tunggal menghasilkan respons positif terhadap peningkatan respons pertumbuhan dan respons imun inang, akan tetapi aplikasi kombinasi probiotik multispesies yang saling bersinergis dapat memberikan hasil lebih baik dalam menstimulasi pertumbuhan serta sistem imun organisme budidaya. Efektivitas aplikasi probiotik dipengaruhi oleh komposisi probiotik, konsentrasi yang digunakan, viabilitas sel probiotik selama penyimpanan dan pelekatan ketika berada dan bekerja pada saluran pencernaan inang. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mempertahankan viabilitas sel probiotik yaitu teknik mikroenkapsulasi. Tahap I penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi probiotik terbaik yang disuplementasi melalui pakan dan tahap II untuk menentukan aplikasi terbaik dari pemberian mikrokapsul probiotik dan probiotik tanpa mikrokapsul untuk pencegahan streptococcosis. Kombinasi probiotik yang digunakan pada penelitian ini adalah Bacillus cereus P22 CipR, Bacillus subtilis ND2 CefR, Staphylococcus lentus L1k TetR. Tahap I, pengujian kombinasi probiotik disuplementasi pada pakan dengan dosis 1 % dan diberikan selama 14 hari. Perlakuan meliputi K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), perlakuan kontrol tanpa suplementasi probiotik, K1 (kombinasi P22 CipR dan ND2 CefR), K2 (kombinasi ND2 CefR dan L1k TetR), K3 (kombinasi P22 CipR dan L1k TetR) dan K4 (kombinasi P22 CipR, ND2 CefR dan L1k TetR), pada hari ke 15 semua perlakuan kecuali K-, diinjeksi dengan S. agalactiae N14G RifR dengan kepadatan sel 104 CFU mL-1 sebanyak 0.1 ml per ekor secara intraperitoneal. Pengamatan dilakukan hingga hari ke 21. Hasil kombinasi terbaik tahap 1 diaplikasikan pada tahap II. Tahap II, pengujian mikrokapsul kombinasi probiotik dan kombinasi probiotik tanpa mikrokapsul, yang disuplementasi pada pakan dengan dosis 1 % dan diberikan selama 14 hari. Perlakuan meliputi K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), perlakuan kontrol tanpa suplementasi mikrokapsul probiotik, PM (mikrokapsul probiotik multispesies) dan PNM (non mikrokapsul probiotik multispesies), pada hari ke 15 semua perlakuan kecuali K-, diinjeksi dengan S. agalactiae N14G RifR, kepadatan sel 104 CFU mL-1 sebanyak 0.1 mL per ekor secara intraperitoneal dan pengamatan dilakukan hingga hari ke 21. Hasil penelitian tahap I menunjukkan setiap perlakuan kombinasi probiotik mampu meningkatkan respons pertumbuhan dan respons imun ikan nila yang diinfeksi S. agalactiae N14G RifR. Perlakuan K3 menunjukkan kelangsungan hidup terbaik sebesar 89.33±6.11 %, laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 2.37±0.02 % dan konversi pakan terendah 1.26±0.03. Berdasarkan pengamatan respons imun (indeks fagositik, aktivitas respiratory burst dan aktivitas lisozim) menunjukkan nilai berfluktuasi, setiap perlakuan kombinasi probiotik mengalami peningkatan respons imun yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap kontrol. Nilai respons imun tertinggi digambarkan pada perlakuan K3 (kombinasi P22 CipR dan L1k TetR). Nilai indeks fagositik 64.00±2.65 %, aktivitas respiratory burst 0.07±0.00 OD dan aktivitas lisozim 90.94±11.39 IU mL-1 menit-1. Berdasarkan monitoring populasi sel bakteri patogen diperoleh bahwa keberadaan populasi probiotik pada organ target, perlakuan K3 mampu menekan pertumbuhan S. agalactiae lebih baik diantara perlakuan lainnya. Hasil tahap II menunjukkan bahwa perlakuan PM (mikrokapsul kombinasi probiotik P22 CipR dan L1k TetR) merupakan aplikasi terbaik dalam meningkatkan kelangsungan hidup sebesar 97.33±2.31 % laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 2.50±0.06 % dan konversi pakan terendah 1.26±0.03. Berdasarkan pengamatan respons imun (indeks fagositik, aktivitas respiratory burst dan aktivitas lisozim) perlakuan PM mampu meningkatkan respons imun lebih baik. Nilai indeks fagositik 66.67±1.15 %, aktivitas respiratory burst 0.08±0.00 OD dan aktivitas lisozim 108.67±2.44 IU mL-1 menit-1. Berdasarkan monitoring populasi sel bakteri patogen pada organ target didapati PM lebih baik dalam menekan pertumbuhan populasi S. agalactiae N14G RifR. Hasil monitoring pertumbuhan populasi sel probiotik PM yang lebih tinggi dari pada perlakuan kontrol pada saluran pencernaan mampu memberikan efek optimal dalam peningkatan respons imun dan respons pertumbuhan ikan nila.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcCultured tilapiaid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleAplikasi Probiotik Multispesies Melalui Pakan pada Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) untuk Pencegahan Penyakit Streptococcosisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordOreochormis niloticusid
dc.subject.keywordProbiotik Multispesiesid
dc.subject.keywordStreptococcosisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record