dc.description.abstract | Minyak atsiri daun sirih dan ekstrak biji pinang diketahui dapat
menghambat pembentukan biofilm S. mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menentukan formula optimum permen lunak dari minyak atsiri daun sirih dan
ekstrak biji pinang berdasarkan potensi hambat pembentukan biofilm S. mutans
dan peneriman sensori. Penelitian ini meliputi penyiapan bahan baku,
karakterisasi kimia bahan baku, penentuan batas minimum dan maksimum
komponen campuran, pembuatan permen lunak, optimasi formula (mixture-D
optimal), penentuan formula optimum berdasarkan potensi hambat terbaik
(one-way ANOVA), dan profil formula optimum.
Minyak atsiri daun sirih diidentifikasi terdapat 32 senyawa berdasarkan
hasil analisis GC-MS, yang senyawa utamanya adalah kavikol asetat (18.28%),
isoeugenol (16.48%), kavibetol asetat (8.86%), α-selinena (7.73%), naptalena
(7.01%), t-kariopilena (5.11%), dan kavikol (4.84%). Senyawa kavikol asetat,
isoeugenol, kavibetol asetat, kavikol, dan alilkatekol 3.4-diasetat diduga sebagai
agen penghambat pembentukan biofilm S. mutans. Ekstrak etanol biji pinang
mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, hidrokuinon, dan triterpenoid
berdasarkan hasil analisis skrining fitokimia. Senyawa flavonoid dan tanin diduga
sebagai agen penghambat pembentukan biofilm S. mutans. Formula optimum
mengandung minyak atsiri daun sirih 0.8% dan ekstrak biji pinang 2.3% memiliki
potensi hambat pembentukan biofilm S. mutans yang baik (72.6 % fase adesi,
58.1% fase akumulasi) dan penerimaan rasa mendekati agak suka (4.58). | id |