Analisis Konflik Pengelolaan Sumberdaya Alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Kasus di Kampung Cipecang, Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor).
Abstract
Konflik tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupan bermasyarakat dan keduanya saling berintegrasi. Manusia akan melakukan berbagai usaha agar kebutuhan hidupnya dapat tercukupi termasuk dalam hal sumberdaya alam. Kawasan konservasi atau yang lebih dikenal dengan sebagai taman nasional merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi konflik sumberdaya alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis realitas konflik, faktor-faktor penyebab konflik, hubungan faktor-faktor penyebab konflik dengan intensitas konflik emerging dan gagasan penyelesaian konflik di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif didukung oleh data kualitatif dengan instrumen kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Permasalahan antara petani penggarap dengan pihak taman nasional disebabkan oleh adanya perubahan status kawasan Perhutani menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Perubahan ini merubah landasan pijak masyarakat yang awalnya menggarap lahan di kawasan menjadi terhenti. Konflik permasalahan sumber daya alam hingga Tahun 2016 semakin kompleks akibat adanya intimidasi yang diterima petani setiap tahunnya. Dalam menyelesaikan konflik, peneliti memberikan gagasan Manajemen Konflik Berbasis Komunitas (CBCM) sebagai metode peredam konflik.