Suplementasi Infusa Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Salmonella sp. pada Usus Halus dan Performa Puyuh Petelur
View/ Open
Date
2017Author
Widjaya, Fensa Eka
Retnani, Yule
Hermana, Widya
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi Salmonella pada peternakan unggas mampu mengakibatkan penyakit
salmonelosis pada manusia. Kontaminasi Salmonella yang paling sering dijumpai
berasal dari kontaminasi pada pakan dan minum. Langkah dalam mencegah
kontaminasi pada peternakan unggas, peternak biasanya menggunakan Antibiotic
Growth Promotors (AGP) untuk membunuh Salmonella. Penggunaan antibiotik
alamimerupakan salah satu upaya yang mampu dilakukan untuk menggantikan
peran dari AGP. Antibiotik alami biasanya diperoleh dari ekstrak atsiri tanaman dan
metabolit sekunder lainnya yang mampu menghambat atau membunuh bakteri.
Infusa daun sirih memiliki efek antimikroba, anti-oksidarif, dan anti-hemolitik.
Daun sirih mengandung banyak kandungan senyawa aktif yang mampu
menghambat beberapa bakteri. Kandungannya telah diuji di beberapa penelitian
yang menyatakan bahwa daun sirih memiliki mpotensi untuk digunakan sebagai
antibiotik alami untuk unggas di beberapa negara. Proses ektraksi daun sirih juga
penting ditelaah untuk memastikan efektivitas dalam menghambat bakteri. Ekstrak
etanol daun sirih lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen jika
dibandingkan dengan ektrak air. Metode ekstraksi air lebih mudah untuk dilakukan
jika dibandingkan dengan metode ekstraksi metanol. Sebagian besar dari metode
ekstraksi air tidak menunjukkan zona hambat pada koloni Salmonella. Tetapi
metode yang tepat dalam ekstraksi air mampu menghasilkan hasil yang lebih baik
jika dibandingkan dengan ektrak etanol. Beberapa metode ekstraksi air pada
tanaman menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode
ekstraksi etanol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi Salmonella sp. pada
puyuh dengan menambahkan infusa daun sirih dalam air minum. Kontaminasi
Salmonella sp. telah dievaluasi pada usus halus yang telah diberikan perlakuan
selama 6 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7
perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ini terdiri dari 7 perlakuan: P0 = suplementasi
Vita Stress sejak DOQ; P1 = suplementasi 10% infusa daun sirih sejak DOQ; P2 =
suplementasi 20% infusa daun sirih sejak DOQ; P3 = suplementasi 30% infusa daun
sirih sejak DOQ; P4 = suplementasi 10% infusa daun sirih sejak layer; P5 =
suplementasi 20% infusa daun sirih sejak layer; P6 = suplementasi 30% infusa daun
sirih sejak layer. Hasil menunjukkan bahwa penambahan infusa daun sirih (P1, P2,
P3, P4, P5, dan P6) mampu mengurangi koloni Salmonella sp. pada usus halus jika
dibandingkan dengan perlakuan kontrol (P0) secara signifikan (P>0.05).
Suplementasi infusa daun sirih lebih baik jika diberikan saat periode bertelur
dibandingkan sejak DOQ.
Collections
- MT - Animal Science [1203]