| dc.description.abstract | Ulat hongkong adalah larva kumbang Tenebrio molitor L., yang potensial
untuk digunakan sebagai bahan pakan unggas pengganti MBM dan memiliki
kandungan nutrien yang cukup tinggi. Berdasarkan kandungan nutriennya, ayam
broiler yang mengonsumsi ulat hongkong dapat menghasilkan performa dan
persentase karkas yang baik. Ulat hongkong, untuk bisa menggantikan MBM,
tidak cukup jika hanya diteliti dari segi performa saja, tetapi juga perlu dilihat
lebih lanjut tentang kualitas daging (sifat fisik, kimia maupun preferensi
konsumen) ayam yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kualitas fisik, kualitas kimia dan organoleptik daging ayam broiler yang diberi
pakan mengandung tepung konsentrat protein ulat hongkong.
Sebanyak 100 DOC ayam broiler jantan strain Lohman (MB 202)
ditempatkan secara acak dalam 10 petak dan dibagi dalam 2 perlakuan yaitu ayam
yang diberi pakan mengandung MBM 5% (R0) dan pakan mengandung tepung
konsentrat protein ulat hongkong 5% (R1). Ayam broiler dipelihara selama 35
hari. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL). Data mengenai
kualitas fisik dianalisis menggunakan t-test. Data mengenai kualitas kimia dan
organoleptik dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak mempengaruhi susut
masak, keempukan, tekstur dan aroma daging. Namun demikian, daging ayam
yang mendapat pakan R1 memiliki nilai pH, warna dan rasa yang lebih baik
dibandingkan ayam yang mendapat pakan R0. Kadar kolesterol daging yang
mengkonsumsi pakan R1 lebih rendah dibanding yang mengkonsumsi pakan R0.
Dapat disimpulkan bahwa daging ayam broiler yang diberi pakan mengandung
tepung konsentrat protein ulat hongkong memiliki kualitas fisik yang berada pada
kisaran normal kualitas fisik daging ayam broiler. Kualitas kimia dan organoleptik
daging ayam broiler yang diberi pakan mengandung tepung konsentrat protein
ulat hongkong lebih baik dibandingkan daging ayam yang mengonsumsi MBM. | id |
