Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Kematangan Buah Jambu Kristal Menggunakan Pengolahan Citra
Abstract
Pengklasifikasian tingkat kematangan buah jambu kristal masih dilakukan secara manual, dengan melihat warna kulit, tekstur, dan bentuk buah jambu kristal. Metode manual tersebut sering menghasilkan tingkat error yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari parameter kematangan buah jambu kristal dan menentukan hubungan parameter citra dengan parameter destruktif buah jambu kristal berdasarkan total padatan terlarut (TPT) dan kekerasan buah jambu kristal. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan nilai parameter destruktif pada buah jambu kristal dengan tiga tingkat kematangan berbeda (80, 85, dan 90 hari). Hubungan korelasi indeks warna merah, indeks warna biru, indeks warna hijau, nilai hue, nilai saturasi, dan nilai intensitas dengan nilai TPT memiliki korelasi yang lemah, dengan nilai koefisien korelasi (r) kurang dari 0.4. Sedangkan hubungan korelasi indeks warna biru, nilai saturasi, dan nilai intensitas dengan nilai kekerasan daging buah juga memiliki korelasi yang lemah, dengan nilai koefisien korelasi kurang dari 0.4. Namun hubungan korelasi indeks warna merah, indeks warna hijau dan nilai hue dengan kekerasan daging buah memiliki nilai sebesar 0.65, 0.54, dan 0.56. Meski nilai koefisien korelasi tersebut lebih dari 0.4, tetapi hubungan korelasinya belum cukup kuat. Pengelompokan buah jambu kristal berdasarkan umur panen berhasil dilakukan dengan parameter indeks warna merah, indeks warna hijau, nilai hue, dan nilai intensitas. Ketepatan model analisis diskriminan yang terbentuk mencapai 81.1%.