Prospek Penerapan Traceability Perikanan Tuna Dan Cakalang Di Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Sadeng, Gunung Kidul, Yogyakarta
View/ Open
Date
2016Author
Pranadi, Gilang Aditya
Wiryawan, Budy
Wahyuningrum, Prihatin Ika
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsep traceability sekarang pada awalnya merupakan salah satu sistem
manajemen risiko dalam menjamin mutu dan keamanan pangan global dengan
fokus dalam memudahkan pelacakan produk. Saat penerapan traceability
dikembangkan untuk menambah nilai ekonomis hasil tangkapan sehingga nelayan
lebih sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesiapan penerapan
traceability untuk perikanan tuna dan cakalang di Sadeng berdasarkan faktor
internal dan eksternal serta merumuskan strategi yang tepat dalam mendukung
penerapan traceability. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan
menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan
faktor internal yang digunakan sebagai kekuatan yang mendukung penerapan
traceability yaitu 1) ikan tuna dan cakalang memiliki nilai ekonomis tinggi, 2)
nelayan menggunakan Global Positioning System (GPS), 3) penyimpanan ikan
didominasi menggunakan es, 4) nelayan pancing ulur yang dominan, 5) bycatch
yang ditangkap sedikit. Faktor eksternal yang digunakan sebagai kekuatan
mendukung penerapan traceability yaitu 1) nilai ekspor tuna dan cakalang masih
tinggi, 2) dukungan pemerintah dalam pengelolaan perikanan tuna dan cakalang,
3) potensi sumberdaya perikanan tuna dan cakalang, 4) kesempatan kerja dibidang
perikanan tinggi, 5) jumlah rumpon diperairan semakin bertambah. Terkait
strategi yang dapat dipilih untuk mendukung penerapan traceability perikanan
tuna dan cakalang di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng adalah 1)
mengoptimalkan pemanfaatan SDI tuna dan cakalang, 2) melakukan
pengembangan perikanan tuna dan cakalang, 3) peningkatan pendidikan
sumberdaya manusia, 4) peningkatan pemahaman mengenai ukuran tuna layak
tangkap dan traceability 5) membangun kerjasama dengan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dalam penerapan traceability, 6) membuka investasi dalam
penerapan traceability, 7) memperkuat peraturan traceability untuk nelayan
pancing ulur, 8) meningkatkan pengawasan dalam kegiatan penangkapan ikan, 9)
perbaikan pengembangan fasilitas pelabuhan, 10) meningkatkan sosialisasi
perikanan rumpon dan traceability, dan mengadakan 11) pelatihan sertifikasi
traceability.