dc.description.abstract | Subsektor perikanan dan kelautan di Indonesia memiliki potensial yang
sangat besar. Hal ini terlihat dari produktivitas yang terus meningkat serta
permintaan ekspor yang semakin tinggi. Salah satu penyumbang terbesar dari
subsektor perikanan dan kelautan adalah budidaya tambak. Komoditas yang saat
ini paling potensial untuk bubidaya tambak adalah udang vaname. Udang vaname
memiliki usia panen yang lebih cepat dari pada ikan bandeng serta memiliki
produktifitas yang lebih tinggi dari pada udang windu. Sehingga komoditas udang
vaname perlu untuk dikaji dalam pengoptimalan produksinya. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian dengan tujuan (1) menganalisis faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap produktivitas udang vaname, (2) menganalisis alokasi
faktor produksi agar optimal, (3) menghitung penerimaan, pembiayaan, serta
keuntungan, (4) menganalisis besaran dampak ekonomi sebagai dampak dari
usaha budidaya udang vaname. Metode yang digunakan adalah regresi linier
berganda, analisis optimalisasi, analisis pendapatan dan analisis multiplier effect.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
produksi adalah benur, pakan, pupuk, dan kapur. Alokasi faktor yang dapat
dioptimalkan adalah variabel benur dengan peningkatan sebesar 3.08 kali dari
kondisi aktual dan variabel pakan sebesar 1.73 kali dari kondisi aktual. Total
biaya dalam usaha sebesar Rp27 846 958 per tahun, total penerimaan dalam usaha
sebesar Rp65 378 667 per tahun, dan keuntungan dalam usaha budidaya udang
vaname sebesar Rp37 531 709 per tahun. Nilai Multiplier Effect yang didapat
adalah Keynesian Income Multiplier sebesar 0.54, Ratio Income Multiplier Tipe I
sebesar 3.68, dan Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 6.67. | id |