Distribusi Spasial Lahan Sawah dan Penggilingan Padi Serta Kaitannya dengan Kemiringan Lereng dan Jarak Jalan: Studi Kasus di Tiga Kecamatan, Kabupaten Cianjur
View/ Open
Date
2017Author
Hardianto, Triawan Wicaksono
Munibah, Khursatul
Tjahjono, Boedi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pola spasial dan sebaran
dari masing-masing lahan sawah dan usaha penggilingan padi guna mengetahui
ketepatan manajemen pengelolaan pertanian yang efektif dan efisien, serta
melakukan analisis keterkaitan sebaran lokasi usaha penggilingan padi terhadap
tipe usaha penggilingan padi (penerimaan gabah) guna melihat hubungan
kemudahan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan di Kecamatan Cilaku,
Kecamatan Karangtengah, dan Kecamatan Mande, di Kabupaten Cianjur, Provinsi
Jawa Barat. Analisis pola spasial lahan sawah dan usaha penggilingan padi ini
dilakukan dengan menggunakan Average Nearest Neighbor (ANN). Selain itu,
analisis sebaran lahan sawah dan usaha penggilingan padi terhadap kemiringan
lereng dan jalan dilakukan menggunakan teknik Overlay (tumpang tindih) dan
metode Euclidean Distance. Analisis keterkaitan penerimaan gabah dengan
kemiringan lereng, jarak terhadap jalan, dan asal gabah dilakukan analisis regresi
sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola spasial lahan sawah di
Kecamatan Cilaku, Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Mande berturut-turut
adalah bergerombol (Clustered), menyebar (Dispersed), dan bergerombol
(Clustered). Selain itu, pola spasial lokasi usaha penggilingan padi di tiga
kecamatan tersebut juga beturut-turut tergolong menyebar (Dispersed),
bergerombol (Clustered), dan bergerombol (Clustered). Sebesar 75,47% rata-rata
luas lahan sawah dan sebesar 93,90% rata-rata lokasi usaha penggilingan padi di
tiga kecamatan daerah penelitian berada pada kemiringan lereng < 8% (datar).
Adapun luasan lahan sawah tertinggi di tiga kecamatan tersebut terdapat pada jarak
100 m – 200 m dari jaringan jalan yakni sebesar 36,01% sedangkan sebesar 88,09%
lokasi usaha penggilingan padi terdapat pada jarak 0 – 100 m dari jaringan jalan.
Kemiringan lereng dan jarak jalan memiliki pengaruh yang “cukup” terhadap
penerimaan gabah di Kecamatan Cilaku sedangkan faktor kemiringan lereng dan
jalan relatif berkorelasi “lemah” terhadap penerimaan gabah di Kecamatan Mande.
Adapun kedua faktor tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata pada
penerimaan gabah di Kecamatan Karangtengah