Show simple item record

dc.contributor.advisorDespal
dc.contributor.advisorKhalil
dc.contributor.authorMuhajirin
dc.date.accessioned2017-05-23T02:46:39Z
dc.date.available2017-05-23T02:46:39Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85449
dc.description.abstractBalai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas atau yang dikenal dengan BPTU-HPT Padang Mengatas merupakan sentra peternakan milik pemerintah yang memproduksi sapi. Kawasan BPTU-HPT Padang Mengatas memiliki potensi sumberdaya berupa padang penggembalaan alam yang luas untuk mendukung program pengembangan sapi. Kawasan BPTU-HPT Padang Mengatas terletak di lereng gunung sago Kecamatan Luhak, Kabupaten 50 Kota memiliki kondisi alam yang dipengaruhi oleh pergantian musim, dengan tiga topografi yang berbeda yaitu miring sampai berombak, miring bergelombang dan miring berbukit. Curah hujan pada musim hujan yaitu 163.48 mm sampai 346.46 mm dan pada musim kemarau memiliki curah hujan yang lebih kecil dibandingkan musim hujan yaitu 55.09 mm sampai 99.26 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi botani, produksi biomasa dan kandungan nutriennya untuk melihat produktivitas dan kualitas hijauan pakan di lahan pastura BPTU-HPT Padang Mengatas dalam mencukupi kebutuhan ternak yang digembalakan pada musim hujan dan musim kemarau. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu survei, observasi lapang dan penentuan paddock, pengambilan sampel hijauan, dan analisa kualitas nutrien. Survei, observasi lapang dilakukan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai lokasi pengambilan sampel serta untuk mengkonfirmasi kepada karyawan agar tidak melakukan penggembalaan pada waktu pengambilan sampel. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel hijauan terdiri dari kuadran 0.5 x 0.5 m2, gunting rumput, sabit, kantong plastik, karung, tali plastik, dan alat tulis. Pada penelitian analisa kualitas nutrien menggunakan sampel hijauan pastura BPTU-HPT Padang Mengatas, bahan-bahan kimia dan alat laboratorium yang digunakan untuk analisa proksimat dan van soest. Data produksi hijauan, kapasitas tampung, kandungan nutrien, dan kandungan serat hijauan dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput Bede (Brachiaria decumbens) adalah spesies dominan di padang rumput (83,95% musim hujan dan 81.33% pada musim kemarau). Spesies legum ditemukan dalam persentase yang relatif rendah (0,66% selama musim hujan dan 0,13% pada musim kemarau). Produksi biomasa, kandungan serat kasar, abu, ADF dan NDF musim memberikan pengaruh nyata (P<0.05) sedangkan protein kasar, selulosa dan hemiselulosa tidak dipengaruhi musim. Jumlah ternak yang mampu di tampung di padang rumput adalah 1 228.80 ST. Sedangkan kapasitas tampung padang rumput berdasarkan produksi biomassa selama musim hujan adalah 1 054.55 ST untuk penggembalaan berat, 689.84 ST untuk penggembalaan sedang dan 437.66 untuk penggembalaan ringan. Selama musim kemarau kapasitas menjadi kurang (662.74, 433.49 dan 275.10 ST). Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa persentase tumbuhan yang banyak yaitu jenis rumput B. decumbens, Leguminosa masih tergolong rendah perlu ditingkatkan. Padang penggembalaan dapat menghasilkan produksi biomas v yang tinggi pada musim hujan dan mencukupi pada musim kemarau dengan kebutuhan ternak. Kebutuhan protein di lahan masih mengalami kekurangan ternak perlu ditambahkan pakan konsentrat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Feedingid
dc.subject.ddcNutrientid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcPadang, Sumateraid
dc.titlePemenuhan Kebutuhan Nutrien Sapi Potong Bibit Yang Digembalakan Di Padang Mengatasid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhijauanid
dc.subject.keywordlahan pasturaid
dc.subject.keywordproduksi biomasid
dc.subject.keywordmusimid
dc.subject.keywordtopografiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record