Show simple item record

dc.contributor.advisorMachfud
dc.contributor.advisorYuliasih, Indah
dc.contributor.authorSeptiana, Lely Rachma
dc.date.accessioned2017-05-23T02:39:53Z
dc.date.available2017-05-23T02:39:53Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85434
dc.description.abstractPengelolaan rantai pasok bawang merah memiliki karakteristik tertentu karena dipengaruhi oleh sistem produksi, bulky, perishable dan kualitas yang menurun secara terus menerus sedangkan permintaan terhadap bawang merah terjadi sepanjang waktu. Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja rantai pasok bawang merah menjadi sangat diperlukan agar kebutuhan pelanggan dan keuntungan pelaku usaha dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis kondisi rantai pasok bawang merah, 2) mengukur kinerja rantai pasok bawang merah, dan 3) merumuskan upaya peningkatan kinerja rantai pasok bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Brebes karena Kabupaten Brebes merupakan sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Kondisi rantai pasok bawang merah dibahas secara deskriptif mengikuti kerangka pembahasan FSCN (Food Supply Chain Network). Pengukuran kinerja rantai pasok bawang merah dilakukan dengan menggunakan metode rating scale. Indikator penilaian kinerja (metrik) diadaptasi dari model SCOR (Supply Chain Operations Reference). Dalam merumuskan upaya peningkatan kinerja rantai pasok bawang merah terlebih dahulu dilakukan analisis kesenjangan dan analisis masalah rantai pasok bawang merah. Rantai pasok bawang merah dari produsen hingga konsumen akhir memiliki aliran yang panjang dan saluran yang beragam. Pelaku rantai pasok bawang merah di Kabupaten Brebes terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer lokal atau pedagang pasar tradisional lokal. Pola saluran pemasaran yang terbentuk umumnya telah berjalan dalam jangka waktu yang lama dan terbentuk secara alami. Kondisi sumber daya fisik khususnya gudang penyimpanan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kemampuan anggota rantai dalam pengusahaan bawang merah dilakukan atas dasar kemampuan permodalan. Kinerja rantai pasok bawang merah di Kabupaten Brebes menunjukkan nilai yang lebih besar (skor 3.57) saat in season dibandingkan saat off season (skor 3.28). Hasil pengukuran terhadap kinerja anggota rantai menunjukkan bahwa pada saat in season kinerja petani (skor 3.39) lebih rendah dibandingkan kinerja pedagang pengumpul (skor 3.49) dan pedagang besar (skor 3.84) sedangkan pada saat off season kinerja pedagang pengumpul (skor 3.14) lebih rendah dibandingkan petani (skor 3.20) dan pedagang besar (skor 3.50). Secara umum, kinerja pedagang besar lebih baik dibandingkan petani dan pedagang pengumpul pada kedua musim. Upaya dalam meningkatkan kinerja rantai pasok bawang merah di Kabupaten Brebes antara lain membangun sistem persediaan yang tepat; membangun kemitraan, koordinasi dan kolaborasi diantara anggota rantai serta penguatan kelembagaan petani, mengatasi rendahnya ketersediaan bawang merah terutama saat off season; meningkatkan ketersediaan informasi pasar; dan mengatasi permasalahan mengenai mekanisme distribusi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcDistributionid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKab. Brebes. Jawa Tengahid
dc.titleKajian Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Bawang Merah, Studi Kasus: Kabupaten Brebesid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbawang merahid
dc.subject.keywordrantai pasokid
dc.subject.keywordpengukuran kinerjaid
dc.subject.keywordupaya peningkatan kinerjaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record