Show simple item record

dc.contributor.advisorBatubara, Irmanida
dc.contributor.advisorKhumaida, Nurul
dc.contributor.authorSafitri, Apni
dc.date.accessioned2017-05-08T04:19:55Z
dc.date.available2017-05-08T04:19:55Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84633
dc.description.abstractLima aksesi temu hitam ditentukan sidik jarinya dengan teknik kromatografi lapis tipis (KLT) dan dibandingkan dengan sidik jari kunyit, temu putih, dan temu lawak. Kelima aksesi temu hitam pada bagian yang sama memiliki pola sidik jari yang mirip, tetapi berbeda tebal pitanya. Rimpang temu hitam memiliki pita kurkuminoid (Rf 0.22, 0.10, 0.03), dan pita penciri pada Rf 0.42, 0.27, dan 0.77 yang membedakannya dengan temu lawak dan kunyit, sedangkan Rf 0.13 berbeda dengan temu putih. Daun dan batang temu hitam terbedakan dengan temu putih, kunyit, dan temu lawak pada Rf 0.60. Rimpang semua tanaman memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan antioksidan radikal DPPH yang lebih kuat dibandingkan batang dan daunnya. Rimpang aksesi Cirebon dan Kuningan 1 memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi dibanding aksesi lain, tetapi lebih rendah daripada temu lawak dan tetrasiklin. Rimpang aksesi Liwa (IC50= 124.88 μg/mL) memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibandingkan aksesi lainnya, tetapi lebih rendah dibanding temu lawak (IC50= 18.45 μg/mL), kunyit (IC50= 18.82 μg/mL), dan temu putih (IC50= 94.35 μg/mL).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcChromatographyid
dc.titleSidik Jari Kromatografi Lapis Tipis, Aktivitas Antioksidan, Dan Antibakteri Rimpang, Batang, Dan Daun Curcuma Aeruginosaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordantibakteriid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordKLTid
dc.subject.keywordKLT bioautografiid
dc.subject.keywordsidik jariid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record