dc.description.abstract | Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan paradigma pembangunan
pertanian sebagai solusi alternatif dalam upaya pemanfaatan inovasi dan teknologi
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian
sumber daya alam, lingkungan serta kebutuhan masyarakat. Komunikasi
pembangunan merupakan aplikasi yang terencana dalam metode komunikasi
serta alat yang memfasilitasi pertukaran informasi dengan dialog, partisipasi, serta
perubahan sikap dan praktik melalui proses komunikasi, media komunikasi, dan
saluran komunikasi.
Integrasi seraiwangi-ternak merupakan model pengembangan pertanian
bioindustri yang mengelola dan memanfaatkan secara optimal seluruh
sumberdaya hayati dalam suatu ekosistem dengan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi, bioproses, dan rekayasa genetika. Inovasi pertanian bioindustri
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani yang
pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Pengembangan inovasi pertanian bioindustri sampai saat ini terus berjalan, namun
penyampaian inovasi kepada masyarakat sekitar belum optimal karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain bentuk komunikasi yang
disampaikan, metode penyampaian, penerima inovasi, dan komponen teknologi
inovasi itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) memetakan tingkat adopsi inovasi
pertanian bioindustri integrasi serai wangi - ternak; 2) menganalisis hubungan
karakteristik petani dengan keputusan adopsi inovasi pertanian bioindustri
integrasi serai wangi – ternak; 3) menganalisis hubungan persepsi petani terhadap
inovasi dengan keputusan adopsi inovasi pertanian bioindustri integrasi serai
wangi – ternak; 4) menganalisis hubungan saluran komunikasi interpersonal
dengan keputusan adopsi inovasi pertanian bioindustri berbasis integrasi serai
wangi - ternak.
Penelitian menggunakan metode survei melalui pendekatan kuantitatif
deskriptif dengan uji korelasi Chi Square, Rank Spearman, dan regresi. Lokasi
penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan tehnik cluster random
sampling di empat dusun Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang pada bulan
Maret – Mei 2016 berjumlah 230 petani.
Hasil penelitian menunjukkan keputusan adopsi terhadap inovasi pertanian
bioindustri sebagian besar petani mengadopsi lebih dari satu komponen inovasi
pertanian bioindustri yaitu komponen menanam serai wangi, komponen
pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik, komponen
pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi sumber energi biogas rumah tangga,
dan membuat yogurt. Petani menilai bahwa tahun 2014 sebagai tahun adanya
inovasi pertanian bioindustri integrasi serai wangi – ternak. Tahun 2014
merupakan tahun terbanyak petani mengadopsi inovasi pertanian bioindustri serai
wangi – ternak. Faktor yang berhubungan dengan keputusan adopsi inovasi yaitu
jenis kelamin, luas lahan, dan pendapatan. Persepsi petani cenderung positif
terhadap inovasi pertanian bioindustri, dan ragam sumber informasi berhubungan
nyata positif dengan keputusan adopsi inovasi pertanian bioindustri integrasi serai
wangi - ternak. Tingkat pendapatan petani berpengaruh nyata terhadap keputusan
adopsi inovasi, namun persepsi petani terhadap inovasi memberi kontribusi
pengaruh positif dengan keputusan adopsi inovasi pertanian bioindustri integrasi
serai wangi – ternak.
Strategi diseminasi dalam pengembangan inovasi pertanian bioindustri
berbasis integrasi serai wangi – ternak difokuskan terhadap sasaran khalayak
petani perempuan; perlu ditingkatkan sosialisasi komponen yang belum diadopsi;
pengemasan isi pesan berbentuk audiovisual interaktif, poster, dan leaflet-leaflet;
metode penyuluhan yang perlu dilakukan yaitu pendampingan dan pelatihan.
Kerjasama pengembangan inovasi antara Balitbangtan dengan penyuluh Dinas
Peternakan, Penyuluh Pertanian di tingkat kecamatan/kabupaten, dan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. | id |