Sifat Reologi Dan Stabilitas Fisik Minuman Emulsi Minyak Sawit
View/ Open
Date
2017Author
Dianingsih, Nurlita
Purnomo, Eko Hari
Muchtadi, Tien R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Minyak sawit mempunyai aplikasi yang sangat luas dalam bidang pangan serta telah diketahui sebagai sumber alami pro-vitamin A (β-karoten) yang tinggi. Tingginya pro-vitamin A dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A di Indonesia. Meskipun Indonesia merupakan negara penghasil minyak sawit terbesar di Dunia, asupan kebutuhan vitamin A masih terpenuhi oleh produk impor. Untuk itu dilakukan upaya diversifikasi produk melalui pembuatan minuman emulsi berbahan baku minyak sawit. Bahan-bahan pembuatan minuman emulsi minyak sawit adalah air, olein, pengemulsi, serta bahan tambahan pangan lainnya seperti pemanis, pengawet, dan perisa. Proses pasteurisasi dilakukan pada suhu 70°C selama 10 menit untuk mempertahankan kandungan β-karoten yang sifatnya tidak stabil terhadap pemanasan suhu tinggi. Permasalahan yang sering terjadi pada produk emulsi ialah proses destabilisasi, seperti pemisahan akibat gravitasi (kriming dan sedimentasi), agregasi droplet (flokulasi dan koalesens), maupun pertumbuhan droplet (Ostwald ripening). Proses destabilisasi diakibatkan oleh perbedaan sifat fisikokimia dari setiap komponen dalam produk.
Minuman emulsi minyak sawit merupakan tipe emulsi o/w konsentrat karena mengandung lebih banyak fase terdispersi di dalam medium pendispersinya (perbandingan medium pendispersi dan fase terdispersi adalah 3:7). Rendahnya medium pendispersi menyebabkan droplet saling berdesakan sehingga interaksi yang terjadi di antara droplet-droplet tersebut menjadikan sifat reologi, ukuran dan distribusi droplet, serta stabilitas sistem emulsinya berbeda dengan produk minuman emulsi komersial yang umumnya memiliki lebih sedikit fase terdispersi (<1%). Informasi ilmiah mengenai perubahan ukuran droplet dan distribusinya, sifat reologi, dan stabilitas emulsi minuman emulsi minyak sawit selama penyimpanan masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi-informasi tersebut, serta korelasi antar ketiganya. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu pembuatan minuman emulsi minyak sawit, dan pengujian terhadap parameter-parameter terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya waktu penyimpanan menyebabkan penurunan stabilitas emulsi, peningkatan distribusi dan ukuran droplet, serta peningkatan nilai indeks perilaku aliran, indeks konsistensi dan viskositas minuman emulsi minyak sawit. Ukuran droplet berkorelasi positif dengan indeks perilaku aliran (R= 0.778, α= 0.01) dan indeks konsistensi (R= 0.939, α = 0.01). Sebaliknya, ukuran drolet berkorelasi negatif dengan stabilitas emulsi (R= -0.907, α= 0.01). Berdasarkan model matematik yang diperoleh dari hubungan antara ukuran droplet dan waktu penyimpanan, reduksi ukuran droplet menjadi 0.61 μm akan meningkatkan umur simpan dan stabilitas minuman emulsi minyak sawit hingga 90 hari penyimpanan.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]