Show simple item record

dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorLusiastuti, Angela Mariana
dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.authorSetiyaningsih, Lilik
dc.date.accessioned2017-05-03T06:28:48Z
dc.date.available2017-05-03T06:28:48Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84162
dc.description.abstractSalah satu permasalahan utama pada budidaya ikan lele adalah munculnya penyakit Motile Aeromonad Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila. A. hydrophila merupakan bakteri yang termasuk ke dalam patogen oportunistik dan dapat menyebabkan kematian tinggi (80-100%) pada ikan budidaya. Salah satu solusi yang diharapkan sebagai upaya penanggulangan infeksi bakteri A. hydrophila adalah pemberian probiotik. Bakteri probiotik dapat bersifat kompetitor terhadap patogen dalam memanfaatkan nutrien dan melindungi ikan dari infeksi melalui peningkatan imunitas. Penggunaan probiotik multispesies diketahui memiliki efektivitas yang lebih tinggi dalam menghambat penyebaran beberapa jenis penyakit bakterial, namun probiotik dalam bentuk kultur sel memiliki keterbatasan dalam masa penyimpanan dan mudah rusak oleh pengaruh lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan viabilitas probiotik adalah melalui penggunaan teknologi mikroenkapsulasi. Bakteri probiotik yang digunakan adalah B. cereus (P22) (108 CFU ml-1) dan S. lentus (L1k) (108 CFU ml-1) dengan penanda molekuler resisten antibiotik (Rifampisin untuk P22 dan Chloramfenicol untuk L1k) dan dimikroenkapsulasi menggunakan metode spray drying. Uji in vivo menggunakan ikan lele strain mutiara dengan bobot rata-rata 3.72±0.51 g. Ikan uji dipelihara selama 40 hari dan diberi pakan komersial kadar protein 30% secara at satiation tiga kali sehari. Percobaan meliputi K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), A (pakan+mikrokapsul probiotik (MP) dosis 0.5% frekuensi setiap hari), B (pakan+MP dosis 0.5% frekuensi tiga hari sekali), C (pakan+MP dosis 1% frekuensi setiap hari), D (pakan+MP dosis 1% frekuensi tiga hari sekali), E (pakan+MP dosis 2% frekuensi setiap hari) dan F (pakan+MP dosis 2% frekuensi tiga hari sekali). Uji resistensi ikan lele terhadap A. hydrophila dilakukan pada hari ke-42 melalui injeksi intramuskular dengan kepadatan 108 CFU ml-1 dan pengamatan dilakukan setiap hari selama 14 hari. Parameter yang diamati meliputi kinerja pertumbuhan (tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan), respon imun (kadar hematokrit, kadar hemoglobin, aktivitas fagositosis dan respiratory burst), total bakteri di dalam usus, total probiotik P22 dan L1k di dalam usus serta total bakteri A. hydrophila di organ target (ginjal dan hati). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup pada masa pemeliharaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar perlakuan (P>0.05). Perlakuan E menunjukkan hasil laju pertumbuhan spesifik tertinggi (4.537±0.018%) tidak berbeda nyata dengan perlakuan D (4.433±0.003) (P>0.05) namun berbeda nyata dengan perlakuan lain (P<0.05). Perlakuan D menunjukkan nilai FCR terbaik (1.191±0.013), tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan perlakuan C (1.242±0.062) dan F (1.25±0.034) namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P<0.05). Pada akhir masa pemeliharaan, total bakteri di usus pada seluruh perlakuan probiotik diketahui memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol. Perlakuan E diketahui memberikan hasil total bakteri tertinggi (7.49±0.12 log CFU g-1). Total probiotik B. cereus (P22) dan S. lentus (L1k) tertinggi dihasilkan oleh perlakuan E yaitu 4.06±0.09 log CFU g-1; 4.02±0.08 log CFU g-1. Pemberian MP memberikan pengaruh terhadap parameter gambaran darah, terutama pasca uji tantang (terjadi fluktuasi nilai kadar hematokrit (He), hemoglobin (Hb), aktivitas fagositosis (AF) dan respiratory burst (RB)). Kadar He dan Hb menurun pada hari ke 44 dan meningkat kembali pada hari ke 49 dan 56. Kadar Hb tertinggi pada akhir pemeliharaan dan pasca uji tantang ditunjukkan oleh perlakuan E (10.5±0.14) berbeda nyata dengan seluruh perlakuan (P<0.05). Nilai He tertinggi pada hari ke 44 dan 49 dihasilkan oleh perlakuan E (27.70±0.61; 31.83±1.25) namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan A dan C (P>0.05) namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P<0.05). Nilai He tertinggi pada hari ke 56 ditunjukkan oleh perlakuan C (34.52±1.69) tidak berbeda nyata dengan perlakuan A dan E (P<0.05) namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P>0.05). Nilai AF tertinggi pada hari ke 44 ditunjukkan oleh perlakuan E (58.75±1.77) tidak berbeda nyata dengan perlakuan C dan F (P>0.05) namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P<0.05). Nilai RB tertinggi pada hari ke 44 dihasilkan oleh perlakuan E (0.076±0.004) berbeda nyata dengan seluruh perlakuan (P<0.05). Total A. hydrophila pada organ target di awal pemeliharaan untuk seluruh perlakuan menujukkan hasil <2.00±0.00 log CFU g-1. Total A. hydrophila di organ ginjal dan hati terendah pada hari ke-49 dihasilkan oleh perlakuan E (3.65±0.49 log CFU g-1; 3.75±0.21 log CFU g-1), sedangkan total A. hydrophila di organ hati dan ginjal terendah pada hari ke-56 dihasilkan oleh seluruh perlakuan probiotik dengan frekuensi pemberian setiap hari yaitu perlakuan A, C, E (<2.00±0.00). Setelah 14 hari pasca uji tantang, seluruh perlakuan probiotik memberikan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan kontrol potitif (P<0.05). Perlakuan E memberikan hasil tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi (93.10±0.33%), tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan perlakuan F (89.77±4.38%) namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya (P<0.05). Suplementasi mikrokapsul probiotik B.cereus P22 dan S. lentus L1k pada pakan dengan dosis 2% yang diberikan setiap hari menunjukkan hasil yang lebih baik dalam mengendalikan infeksi bakteri A. hydrophila pada ikan lele.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcCatfishid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePengendalian Infeksi Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Lele Dengan Mikrokapsul Probiotik Pada Dosis Dan Frekuensi Berbedaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordA. hydrophilaid
dc.subject.keywordB. cereusid
dc.subject.keywordikan leleid
dc.subject.keywordprobiotikid
dc.subject.keywordS. lentusid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record