Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriatna, Iman
dc.contributor.advisorSetiadi, Mohamad Agus
dc.contributor.authorZayani, Nofri
dc.date.accessioned2017-03-03T03:32:36Z
dc.date.available2017-03-03T03:32:36Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83577
dc.description.abstractEkstrak biji kapas (Gossypium hirsutum L.) mengandung gosipol yang bersifat sebagai zat antifertilitas. Efeknya mampu mengurangi dan merusak folikel berkembang yang disertai dengan kerusakan oosit. Kerusakan oosit ini mengakibatkan penurunan jumlah, kualitas, viabilitas, dan hambatan perkembangan embrio. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efektivitas ekstrak biji kapas (Gossypium hirsutum L.) terhadap jumlah dan kualitas embrio mencit (Mus musculus L.). Dosis ekstrak biji kapas yang digunakan terdiri atas 0 (kontrol); 1.5; 2.1; dan 2.7 g kg-1 BB peroral selama 24 hari. Ekstraksi biji kapas dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 80%. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit betina strain DDY, berumur kisaran 14 sampai 15 minggu, dan bobot badan berkisar 30 sampai 35 g. Mencit kemudian dikawinkan pada hari ke-24 pemberian ekstrak biji kapas. Koleksi embrio dilakukan pada hari ke empat kebuntingan dengan metode flushing kornua uterus dan ditentukan jumlah, kualitas dan stadium perkembangannya. Embrio kemudian dikultur secara in vitro selama 48 jam dalam medium kultur modifikasi phosphate buffered saline (PBS) yang disuplementasi dengan 10% fetal bovine serum (FBS) berdasarkan stadium perkembangan untuk mengamati viabilitas embrio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji kapas pada dosis 1.5; 2.1; dan 2.7 g kg-1 BB mengakibatkan jumlah embrio lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (P < 0.05). Ekstrak biji kapas pada dosis 2.7 g kg-1 BB menurunkan kualitas embrio seperti ditemukannya embrio retarded dan degenerasi, serta oosit yang tidak terfertilisasi. Hasil pengamatan pada stadium perkembangan embrio menunjukkan terjadinya hambatan perkembangan pada hari ke empat (D4) kebuntingan sejalan peningkatan dosis pemberian. Pada dosis 2.7 g kg-1 BB terdapat embrio dengan stadium perkembangan 8 sel, 4 sel dan oosit yang tidak terfertilisasi. Data dari kultur embrio secara in vitro selama 48 jam menunjukkan penurunan jumlah embrio yang berhasil berkembang ke tahapan blastosis, expanded blastosis, dan hatched blastosis. Embrio retarded (4 sampai 8 sel) dan degenerasi tidak berkembang pada kultur 24 jam. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji kapas yang mengandung gosipol mampu menurunkan fertilitas melalui pengurangan jumlah, kualitas, viabilitas, dan menghambat perkembangan embrio mencit sehingga dapat dijadikan sebagai kandidat kontrasepsi herbal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Husbandryid
dc.subject.ddcReproductionid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor - Jawa Baratid
dc.titleEfektivitas Ekstrak Biji Kapas (Gossypium Hirsutum L.) Terhadap Jumlah Dan Kualitas Embrio Mencit (Mus Musculus L.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgosipolid
dc.subject.keywordjumlah embrioid
dc.subject.keywordkualitas embrioid
dc.subject.keywordmencitid
dc.subject.keywordviabilitas embrioid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record