Optimasi Ekstraksi Dan Karakterisasi Kolagen Dari Gelembung Renang Ikan Cunang (Congresox Talabon).
Abstract
Kolagen umumnya diproduksi dari kulit dan tulang hewan darat antara lain
sapi, babi dan unggas yang pada sejarahnya dapat terkena wabah sapi gila, penyakit
mulut dan kuku, dan flu burung. Konsumsi sapi dan babi juga bertentangan dengan
pemeluk agama tertentu. Hal ini membuka kesempatan untuk mencari alternatif
bahan baku kolagen dari hewan perairan. Ekstraksi kolagen dari hasil samping
industri perairan diantaranya kulit, sisik, dan tulang ikan telah banyak dilakukan.
Salah satu hasil samping pengolahan ikan yang belum banyak diteliti adalah
gelembung renang termasuk yang dari ikan cunang (Congresox talabon). Ekstraksi
kolagen dari gelembung renang beberapa jenis ikan menghasilkan rendemen yang
berbeda-beda disebabkan oleh metode ektraksi dan jenis ikan yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimal pre-treatment NaOH,
ekstraksi optimal dengan metode ASC dan hidro-ekstraksi, serta informasi
karakteristik kolagen hasil ASC dan hidro-ekstraksi gelembung renang ikan
cunang.
Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu preparasi dan karakterisasi
gelembung renang ikan cunang, optimasi pre-treatment NAOH dan optimasi
ektraksi serta karakterisasi kolagen metode ASC pada 9ºC dan hidro-ekstraksi 40ºC.
Rancangan percobaan yang digunakan pada tahap pre-treatment NaOH Rancangan
Acak Lengkap Faktorial (RALF) dan rancangan percobaan yang digunakan pada
tahap optimasi ekstraksi adalah rancangan Box-Behnken metode respon permukaan
(RSM).
Proporsi gelembung renang ikan cunang yakni 0.59% dari berat total ikan.
Gelembung renang memiliki kadar air 58.28%, protein 40.12%, karbohidrat 0.70%,
Abu 0.47%, dan lemak 0.43%. Tahap pre-treatment NaOH terpilih kombinasi
perlakuan konsentrasi 0.15 M NaOH dan lama waktu perendaman 10 jam mampu
mereduksi protein non kolagen sebesar 0.27 mg/mL. Ekstraksi kolagen dari
gelembung renang ikan cunang menggunakan metode ASC yang terpilih adalah
kombinasi perlakuan konsentrasi asam asetat 0.64 M, volume asam asetat 40.03 mL
dan waktu perendaman 71.57 jam yang optimal menghasilkan rendemen 59.26%
(bk). Ekstraksi kolagen dari gelembung renang ikan cunang menggunakan metode
hidro-ekstraksi yang terpilih adalah kombinasi perlakuan konsentrasi asam asetat
0.1 M, waktu perendaman asam asetat 1.68 jam dan waktu ekstraksi akuabides 1
jam yang optimal menghasilkan rendemen 63.84% (bk). Kolagen ASC dan hidroekstraksi
memiliki karakteristik asam amino masing-masing didominasi oleh glisin
266 dan 275 (/1000 total residu), arginin 126 dan 192 (/1000 total residu), alanin
113 dan 134 (/1000 total residu), dan prolin 109 dan 134 (/1000 total residu). Gugus
fungsi FTIR menunjukkan adanya amida a, amida b, amida I, amida II, dan amida
III. Kolagen ASC dan hidro-ekstraksi merupakan kolagen tipe I dicirikan adanya
rantai α1 dan α2. Suhu termal atau transisi gelasi kolagen ASC 63.88ºC dan hidroekstraksi
67.26ºC.
Collections
- MT - Fisheries [3016]