Show simple item record

dc.contributor.advisorPriyanto, Rudy
dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.advisorWiryawan, I Komang Gede
dc.contributor.authorRab, Samsu Alam
dc.date.accessioned2017-01-30T07:40:49Z
dc.date.available2017-01-30T07:40:49Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82739
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produktivitas sapi potong madura dengan pemanfaatan limbah kacang kedelai dalam pakan ternak. Penelitian ini menggunakan bakalan sapi madura sebanyak 12 ekor dengan bobot awal 145-204 kg/ekor dan umur sapi I1-I2 (18-30 bulan). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis peragam analysis of covariance, untuk pengamatan pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, income over feed cost, dan kualitas karkas. Kovariabel yang digunakan yaitu bobot awal. Apabila terdapat pengaruh nyata terhadap peubah yang diamati dilanjutkan dengan menggunakan uji Least Square Means. Data daya dukung limbah dihitung menggunakan hasil analisis produksi limbah/ha dan penggunaan limbah dalam ransum ternak. Hasil pengamatan produksi segar kulit polong kedelai yaitu 1.81 ton/ha, dan produksi bahan keringnya 1.75 ton/ha. Produksi segar ampas tahu yaitu 3.04 ton/ha, sedangkan bahan kering ampas tahu sebesar 0.44 ton/ha. Luas lahan tanaman kedelai di pulau Jawa 379 ribu hektar berpotensi menghasilkan 1.326.500 ton/tahun bahan kering atau setara dengan kemampuan 1.179.111,11 ST. Hasil pengamatan menunjukkan kapasitas daya tampung tanaman kedelai dalam satu hektar/tahun dengan penggunaan 15% dan 30% kulit polong kedelai adalah 10,34 ST dan 5,17 ST . Perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap konsumsi bahan kering, protein kasar, dan total digestible nutrien (TDN). Pemberian konsentrat 85% + kulit polong kedelai 15% (P2), dan konsentrat (70%) + kulit polong kedelai 30% (P3) memiliki nilai konsumsi yang sama dengan pemberian konsentrat 60% + rumput 40% (P1), begitu pun untuk performa pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan 30% kulit polong kedelai dalam ransum memberikan nutrisi yang cukup sehingga PBBH sapi madura pada penelitian ini cukup tinggi. Perlakuan berpengaruh nyata terhadap R-C ratio. Walaupun pemberian kulit polong memiliki nilai IOFC yang rendah, namun masih menguntungkan karena memiliki nilai R-C ratio diatas 1. Perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap luas urat daging mata rusuk (P<0.05). Perlakuan dengan pemberian konsentrat 60% + rumput 40% (P1), konsentrat 85% + kulit polong kedelai 15% (P2), dan konsentrat 70% + kulit polong kedelai 30% (P3) menghasilkan luas urat daging mata rusuk yang sama, dan berbeda nyata dengan pemberian rumput 100% (P0). Kesimpulan dari hasil studi ini, pemberian konsentrat 85% + kulit polong kedelai 15% (P2), dan konsentrat 70% + kulit polong kedelai 30% (P3) mampu meningkatkan produktivitas ternak dan hasil analisis ekonomi menunjukkan penggunaan limbah kedelai cukup efisien dan berpotensi sebagai pakan alternatif pengganti hijauan pada sapi madura terutama pada saat musim kemarau.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Husbandryid
dc.subject.ddcCattleid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePerforma Sapi Madura Yang Diberi Pakan Limbah Tanaman Kedelaiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordproduktivitas ternakid
dc.subject.keywordsapiid
dc.subject.keywordkulit polong kedelaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record