Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Djuara P
dc.contributor.advisorMulyani, Eko Sri
dc.contributor.authorPradnyani, Kadek Diah
dc.date.accessioned2017-01-30T07:03:32Z
dc.date.available2017-01-30T07:03:32Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82586
dc.description.abstractSistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) merupakan program pembangunan unggulan Pemerintah Provinsi Bali sejak tahun 2009 yang memanfaatkan inovasi berbasis tanpa limbah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat (BPTP Prov Bali 2011). Hasil evaluasi lapangan terhadap 419 unit Simantri tahun 2009- 2013 menunjukkan bahwa 63 unit Simantri belum melaksanakan kegiatan secara optimal (Distan Prov Bali 2014a). Hasil penelitian Suardi (2015) menyatakan perilaku petani masih kurang pada aspek pelaksanaan dibandingkan aspek pengetahuan dan sikap yang sudah tergolong baik. Data yang menunjukkan masih adanya unit Simantri yang belum optimal menandakan kondisi setiap unit Simantri yang tersebar di Provinsi Bali sangat beragam. Terdapat unit Simantri yang sudah melaksanakan konsep integrasi dengan baik dan terdapat pula yang belum atau hanya berfokus pada usaha pemeliharaan ternak. Salah satu kabupaten dengan kondisi unit Simantri yang tergolong baik adalah unit Simantri di Kabupaten Klungkung yang mendapatkan peringkat tiga besar dalam Lomba Gabungan Kelompok Tani atau Kelompok Tani Berprestasi Tingkat Provinsi Bali Tahun 2014 (Pemprov Bali 2014) dan 2015 (Pemprov Bali 2015). Kondisi berbeda terlihat pada unit Simantri di Kabupaten Jembrana. Simantri di Kabupaten Jembrana belum pernah meraih posisi lima besar dalam Lomba Gabungan Kelompok Tani atau Kelompok Tani Berprestasi Tingkat Provinsi Bali. Letak unit Simantri Kabupaten Jembrana yang jauh dari Sekretariat Simantri menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pengembangan unit-unit Simantri di Kabupaten Jembrana. Berbagai kondisi yang terjadi pada program Simantri tersebut bisa disebabkan oleh kurang efektifnya komunikasi program Simantri. Salah satu hal yang dapat mendukung efektivitas komunikasi adalah kegiatan pendampingan yang optimal oleh pendamping Simantri. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali sebagai leading sector program Simantri merekrut tenaga pendamping outsourcing sejak tahun 2012 untuk menggantikan tenaga pendamping insourcing. Pendamping outsourcing sebagian besar belum memiliki pengalaman kerja dan rata-rata mendampingi tiga unit Simantri. Kegiatan pendampingan Simantri sangat memerlukan pendamping yang memiliki kompetensi komunikasi yang baik agar proses komunikasi antara pendamping dengan leading sector dan petani menjadi efektif. Menilai kepuasan petani juga dapat menjadi ukuran keberhasilan seorang pendamping menyampaikan pesan secara efektif. Pendamping Simantri dengan kompetensi komunikasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan kepuasan petani sehingga program dengan konsep integrasi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan tingkat kompetensi komunikasi pendamping Simantri di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana, (2) mendeskripsikan tingkat kepuasan petani terhadap pendamping Simantri di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana, (3) menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal pendamping dengan kompetensi komunikasi pendamping Simantri, dan (4) menganalisis hubungan kompetensi komunikasi pendamping Simantri dengan kepuasan petani terhadap pendamping Simantri. Desain penelitian adalah penelitian survei dengan unit analisis penelitian adalah pendamping outsourcing program Simantri. Kompetensi komunikasi diukur dengan dua tipe pengukuran yaitu self-report (oleh pendamping) dan receiver-report (oleh petani). Responden penelitian adalah 30 orang pendamping Simantri Kabupaten Klungkung dan Jembrana serta 150 orang petani pelaksana program Simantri di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis korelasi Rank Spearman, analisis korelasi Chi-Square, dan analisis komparatif Mann-Whitney, yang dibantu dengan software SPSS 22.0. Hasil penelitian ini adalah (1) Kompetensi komunikasi pendamping Simantri secara umum tergolong tinggi, baik pada pendamping Klungkung maupun pendamping Jembrana berdasarkan penilaian sendiri dan penilaian petani. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kompetensi komunikasi pendamping Kabupaten Klungkung dengan pendamping Kabupaten Jembrana berdasarkan hasil penilaian sendiri. Perbedaan signifikan terlihat pada perbandingan kompetensi komunikasi pendamping Kabupaten Klungkung dengan pendamping Kabupaten Jembrana hasil penilaian petani. Pendamping Jembrana mendapatkan nilai mean rank yang lebih tinggi dari petani dibandingkan pendamping Klungkung; (2) Tingkat kepuasan petani terhadap pendamping Kabupaten Klungkung dan Jembrana tergolong tinggi. Nilai persentase menunjukkan bahwa petani di Kabupaten Jembrana memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani di Kabupaten Klungkung pada setiap indikatornya. Tidak terdapat perbedaan signifikan tingkat kepuasan petani terhadap pendamping Kabupaten Klungkung dengan pendamping Kabupaten Jembrana; (3) Faktor internal pendamping yang berhubungan nyata dengan kompetensi komunikasi pendamping (penilaian sendiri) adalah motivasi. Faktor internal umur, masa kerja, masa pendampingan, tingkat pendidikan formal, dan tingkat kekosmopolitan tidak berhubungan nyata dengan kompetensi komunikasi pendamping (penilaian sendiri). Jumlah pelatihan adalah faktor eksternal pendamping yang berhubungan dengan kompetensi komunikasi pendamping (penilaian sendiri), sedangkan pengalaman berorganisasi tidak berhubungan nyata dengan kompetensi komunikasi pendamping (penilaian sendiri). Faktor internal dan faktor eksternal pendamping tidak berhubungan nyata dengan kompetensi komunikasi pendamping berdasarkan penilaian petani; (4) Kompetensi komunikasi pendamping (penilaian petani) berhubungan nyata dengan kepuasan petani terhadap pendamping pada taraf kepercayaan 95 persen. Tidak terdapat hubungan nyata anatara kompetensi komunikasi pendamping (penilaian sendiri) dengan kepuasan petani terhadap pendamping. Pendamping disarankan meningkatkan kemampuan dalam menjalin relasi sebagai bagian dari kompetensi komunikasi. Pendamping juga disarankan untuk lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan program Simantri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSociologyid
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBaliid
dc.titleKompetensi Komunikasi Pendamping Dan Kepuasan Petani Dalam Pelaksanaan Program Simantriid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkompetensi komunikasi pendampingid
dc.subject.keywordkepuasan petaniid
dc.subject.keywordProgram Simantriid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record