Jaringan Komunikasi Pemasaran Kakao Di Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
View/ Open
Date
2016Author
Raharjo, Agus
Muljono, Pudji
Matindas, Krishnarini
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemasaran yang efektif dan efisien menjadi kunci di dalam meningkatkan
pendapatan petani. Interaksi antar petani akan melibatkan proses berbagi
informasi tentang pemasaran yang sekaligus membentuk jaringan komunikasi
diantara petani kakao. Jaringan komunikasi patut untuk dikembangkan dalam
pemasaran kakao karena dapat memberikan informasi kepada petani tentang harga
jual dan mutu yang diinginkan konsumen dan tujuan pemasaran yang lebih
menguntungkan. Ukuran yang dipakai dalam analisis jaringan komunikasi adalah
centrality yang merujuk kepada bagaimana posisi aktor (node) dalam keseluruhan
jaringan dan melihat seberapa sentral aktor tersebut dalam jaringan. Dalam
penelitian ini pengukuran centrality meliputi degree centrality, closeness
centrality, dan betweeness centrality.
Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan karakteristik individu,
keterdedahan media, dan jaringan komunikasi, 2) menganalisis hubungan antara
karakteristik petani dengan jaringan komunikasi pemasaran kakao,
3) menganalisis hubungan keterdedahan media dengan jaringan komunikasi
pemasaran kakao, dan 4) menganalisis hubungan perilaku komunikasi pemasaran
kakao dengan jaringan komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu di kedua
kelompok tani yaitu: umumnya anggota di kedua kelompok tani berada pada
kategori dewasa dengan pendidikan formal rendah, namun memiliki lahan yang
cukup luas dan pengalaman berusahatani tinggi. Rata-rata individu di Kelompok
Tani Tunas Harapan memiliki pengalaman berkelompok yang tinggi sedangkan
pada Kelompok Tani Bunga Harapan tergolong sedang. Tingkat kepemilikan
media, frekuensi, dan durasi penggunaan media tergolong rendah di kedua
kelompok tani. Aktor sentral pada Kelompok Tani Tunas Harapan adalah
pengurus kelompok dan pada Kelompok Tani Bunga Harapan adalah anggota
kelompok. Perilaku komunikasi tentang pemasaran kakao tergolong rendah di
kedua kelompok tani. Analisis hubungan antar variabel menggunakan uji korelasi
rank Spearman menunjukkan karakteristik individu yang berhubungan dengan
degree centrality adalah pendidikan formal dan yang berhubungan dengan
closeness centrality yaitu luas lahan dan pengalaman berkelompok. Keterdedahan
media yang berhubungan nyata dengan degree centrality adalah kepemilikan
media, frekuensi dan durasi menggunakan media dan yang berhubungan dengan
betweeness centrality adalah frekuensi dan durasi menggunakan media. Perilaku
komunikasi pemasaran kakao yang berhubungan nyata dengan degree centrality
yaitu akses pada sumber media dan sumber komersial. Perilaku komunikasi
pemasaran kakao yang berhubungan dengan closeness centrality dan betweeness
centrality adalah akses dengan sumber komersial.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]