Show simple item record

dc.contributor.advisorKarti, Panca Dewi Manu Hara
dc.contributor.advisorPrihantoro, Iwan
dc.contributor.authorRahmawati, Astrie Linda
dc.date.accessioned2017-01-30T06:52:55Z
dc.date.available2017-01-30T06:52:55Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82547
dc.description.abstractLeucaena leucocephala cv.Tarramba merupakan salah satu kultivar tanaman pakan berbasis leguminosa dengan keunggulan tahan terhadap serangan kutu loncat. Eksplorasi tanaman lamtoro kultivar Tarramba melalui kultur jaringan dapat menghasilkan bibit unggul lamtoro dalam jumlah yang banyak. Penelitian ini menggunakan 3 jenis sumber eksplan, yaitu kotiledon, batang, dan daun yang diuji cobakan pada media dengan penambahan enam level konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) 2,4 dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D), yaitu 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 mg l-1. Kalus terbaik yang diperoleh dari tahap induksi kalus dilakukan iradiasi sinar gamma pada level penyinaran 0, 20, 40, 60, 80, dan 100 Gy. Hasil iradiasi sinar gamma kalus murni dipelihara di laboratorium steril dengan penyinaran 16 jam sinar terang 700 lux dan 8 jam gelap. Kalus dengan lethal doses 50% (LD50) digunakan sebagai kandidat eksplan yang akan dipilih sebagai kalus dengan keragaman sifat yang paling tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahap pertama, kombinasi perlakuan jenis eksplan dan konsentrasi ZPT pada tahap induksi kalus memberikan pengaruh yang nyata terhadap kemampuan tumbuh kalus lamtoro. Sumber eksplan batang menunjukkan pertumbuhan yang baik pada kosentrasi ZPT 2,4-D 1 mg l-1, sedangkan eksplan kotiledon menunjukkan kemampuan tumbuh kalus yang baik pada konsentrasi ZPT 1, 2, dan 3 mg l-1. Diameter kalus terbesar terdapat pada kalus yang berasal dari eksplan kotiledon yang ditanam pada media dengan konsentrasi ZPT 1 mg l-1. Kalus pada media ini menunjukkan morfologi kalus yang cukup baik dengan warna kalus yang putih, dan tekstur yang remah. Berdasarkan beberapa peubah yang diamati pada tahap induksi kalus ini, kalus murni asal eksplan kotiledon yang dikultur pada media dengan konsentrasi ZPT 2,4-D 1 mg l-1 digunakan sebagai kandidat kalus yang diiradiasi menggunakan sinar gamma. Kalus murni diiradiasi sinar gamma pada level penyinaran 0, 20, 40, 60, 80, dan 100 Gy menggunakan gamma chamber Cobalt-60. Setelah dilakukan iradiasi, kalus dipelihara di laboratorium steril selama enam minggu setelah iradiasi (MSI). Hasil penelitian menunjukkan respon yang beragam terhadap iradiasi sinar gamma. Level sinar gamma tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya viabilitas kalus. Persentase viabilitas kalus pasca iradiasi tertinggi terdapat pada kalus yang tidak diiradiasi sinar gamma (G0). Sedangkan lethal doses 50% (LD50) terjadi pada kalus dengan perlakuan iradiasi 40 Gy. Warna kalus yang terbentuk adalah warna hijau pada perlakuan G0 dan warna coklat pada perlakuan G2 sampai G10 dengan tekstur kalus yang remah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal nutritionid
dc.subject.ddcFeeding productionid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleOptimasi Produksi Kalus Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Cv Tarramba Dan Karakteristik Pertumbuhannya Akibat Iradiasi Sinar Gammaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyword2,4-Did
dc.subject.keywordinduksi kalusid
dc.subject.keywordkultur jaringanid
dc.subject.keywordlamtoroid
dc.subject.keywordtarrambaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record