Precautionary Approach Dalam Pengelolaan Sumber Daya Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Dan Ikan Tetengkek (Megalaspis Cordyla) Di Perairan Selat Sunda
Abstract
Ikan tongkol dan tetengkek merupakan ikan pelagis yang berperan penting
dalam rantai makanan sebagai ikan karnivora dan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem perairan. Kajian mengenai indikator biologi dan dinamika
populasi diperlukan untuk mengatur populasi pemanfataan sumber daya tersebut.
Hasil ini diharapkan berguna dalam rangka kebijakan pengelolaan perikanan
tongkol dan tetengkek. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
menganalisis status sumber daya ikan tongkol dan tetengkek di perairan Selat
Sunda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 hingga Agustus 2016
yang berasal dari hasil tangkapan nelayan di perairan Selat Sunda yang didaratkan
di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Pandeglang. Analisis data terdiri atas
hubungan panjang berat, faktor kondisi, sebaran frekuensi panjang, pertumbuhan,
ukuran pertama kali matang gonad, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad
(TKG), indeks kematangan gonad (IKG), diameter telur dan fekunditas.
Aspek biologi dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan tongkol
memiliki pola pertumbuhan allometrik positif, sedangkan ikan tetengkek memiliki
pola pertumbuhan isometrik. Ikan tongkol dan tetengkek betina lebih cepat matang
gonad dibandingkan ikan jantan. Nisbah kelamin ikan tongkol dan tetengkek betina
lebih kecil dibandingkan ikan tongkol dan tetengkek jantan. Ikan tongkol dan
tetengkek didominasi TKG I dan II (belum matang gonad). Fekunditas ikan tongkol
berada pada kisaran antara 17 814 – 560 792 butir dengan puncak ukuran diameter
telur pada 0.0250 – 1.0750. Sedangkan, fekunditas Ikan tetengkek berkisar 1.401-
103.825 butir dengan puncak ukuran diameter telur pada 0.2224-0.3210.
Berdasarkan aspek dinamika populasi, dapat diketahui bahwa catch per unit effort
(CPUE) ikan tongkol dan tetengkek mengalami kecenderungan penurunan. Model
produksi surplus yang digunakan yaitu model Fox yang menghasilkan MSY sebesar
1 519 ton per tahun dengan upaya penangkapan maksimum 5 040 trip. laju
eksploitasi ikan tongkol dan tetengkek sudah melebihi 0.5 sehingga diduga
sumberdaya ikan tongkol dan tetengkek sudah mengalami eksploitasi berlebih (over
exploitation). ikan tongkol telah mengalami overfishing. Sedangkan untuk hasil
tangkapan ikan tetengkek belum melebihi tangkapan potensi lestari.
Collections
- MT - Fisheries [2947]