dc.description.abstract | Perkembangan ayam kampung di Indonesia dari tahun ke tahun belum
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan produktivitas ayam
kampung yang masih rendah dan belum dikembangkan secara optimal. Salah satu
program pemuliaan, dengan tujuan peningkatan produksi daging, dapat dilakukan
melalui persilangan. Persilangan ini dalam jangka pendek diharapkan
meningkatkan rata-rata bobot badan dan bobot potong ayam secara cepat.
Optimalisasi kepadatan kandang harus diperhatikan agar ayam tumbuh secara
normal dan efisien mengkonsumsi pakan. Selain itu mencegah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dalam perkembangan seperti saling mematuk,
kanibalisme, pertumbuhan bobot badan terganggu, konsumsi pakan berkurang,
stres pada ayam akibat cekaman panas, dan mengakibatkan kematian pada
kandang yang terlalu padat.
Penelitian ini bertujuan mengkaji lingkungan dan fisiologi, produktivitas,
kualitas karkas, dan kolesterol ayam persilangan kampung dengan ras pedaging
pada kepadatan kandang berbeda. Penelitian ini menggunakan 90 ekor ayam
kampung ras pedaging (KB) unsexed untuk analisis produktivitas. Setelah
pemeliharaan 12 minggu ayam jantan sebanyak ± 30% dipotong untuk analisis
malondialdehida, kualitas karkas, dan kolesterol. Persilangan ayam kampung
dengan ras pedaging yang dilakukan di laboratorium Lapang Divisi Pemuliaan
dan Genetika Ternak untuk memperoleh day old chick (DOC) ayam KB dan telur
yang diperoleh ditetaskan di laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas Fakultas
Peternakan IPB.
Percobaan yang digunakan untuk penelitian produktivitas adalah rancangan
acak kelompok (RAK). Pemeliharaan ayam dilakukan pada 2 kelompok periode
berbeda dan setiap kelompok terdiri atas 8, 10, dan 12 ekor ayam. Percobaan
untuk penelitian malondialdehida, kualitas karkas, dan kolesterol daging
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan kepadatan
kandang berbeda dengan 3 ulangan. Temperature humidity index (THI) dan
Income over feed and chick cost (IOFCC) dibahas secara deskriptif. Data yang
diperoleh dianalisis ragam ANOVA (Analysis of Variance) dan sebelumnya telah
dilakukan pengujian untuk asumsi syarat pengujian ragam. Perbedaan yang nyata
atau sangat nyata dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan lingkungan dan fisiologi ternak meliputi THI
dan kadar malondialdehida ayam KB pada kepadatan kandang 8, 10, dan 12 ekor
meter-2 relatif sama dan tidak berbeda nyata (P>0.05). Produktivitas meliputi
konsumsi pakan, bobot badan ayam, konversi pakan ayam KB pada kepadatan
kandang 8, 10, dan 12 ekor m-2 tidak berbeda nyata (P>0.05). Secara umum
konversi pakan ayam KB lebih rendah dari ayam kampung. IOFCC pada
kepadatan 10 ekor m-2 memiliki pendapatan lebih besar dari kepadatan kandang 8
dan 12 ekor m-2. Kualitas karkas meliputi persentase bobot karkas, persentase
lemak abdomen, persentase daging, kulit, dan tulang bagian dada, paha atas serta
paha bawah ayam KB pada kepadatan kandang 8, 10, dan 12 ekor meter-2 tidak
berbeda nyata (P>0.05). Persentase bobot karkas, persentase daging, kulit dan
tulang bagian dada, paha atas serta paha bawah ayam KB memiliki nilai lebih
tinggi dari ayam kampung dan persentase lemak abdomen lebih rendah dari ayam
ras pedaging. Kolesterol daging ayam KB pada kepadatan kandang berbeda tidak
berbeda (P>0.05). Kolesterol daging ayam KB lebih rendah dari ayam ras
pedaging dan ayam kampung. | id |