Potensi Arachis Pintoi Karp. & Greg. Sebagai Biomulsa Pada Pertanaman Kelapa Sawit
View/ Open
Date
2016Author
Yuniarti
Chozin, Muhamad Achmad
Guntoro, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Biomulsa A. pintoi merupakan salah satu tanaman penutup tanah yang bisa
digunakan pada perkebunan kelapa sawit. Tanaman penutup tanah mempunyai
peran yang sama dengan mulsa, yaitu mengurangi penguapan dari tanah,
mempertahankan ketersediaan air tanah, menyediakan bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta dapat menekan perkembangan gulma
pada lahan budidaya. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pertumbuhan
tanaman A. pintoi, mempelajari potensi A. pintoi untuk mempertahankan kadar air
tanah, menambah cadangan bahan organik dan mengendalikan gulma pada
pertanaman kelapa sawit.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2014 sampai Mei 2015 di
kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit IPB-Cargill, Jonggol, Bogor.
Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari
5 perlakuan dalam 4 kelompok. Perlakuan jenis biomulsa terdiri atas tanpa
biomulsa/vegetasi alami, Arachis pintoi, Centrosema pubescens, Calopogonium
mucunoides dan Pueraria javanica. Biomulsa ditanam pada plot berukuran 9 m x
3 m di lahan kelapa sawit. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan biomulsa,
kadar air tanah dan gulma.
Hasil penelitian menunjukan bahwa A. pintoi memiliki laju pertumbuhan
yang lambat dibandingkan dengan biomulsa lainnya dengan laju asimilasi bersih
(LAB) 0.0012 g cm-2 minggu-1 dan laju pertumbuhan relatif (LTR) sebesar 0.18 g
minggu-1. Dengan laju pertumbuhan tersebut A. pintoi dapat menutupi tanah
mencapai 97.88% dan menghasilkan biomassa 1.7 ton ha-1 pada 14 MST.
Penggunaan biomulsa A. pintoi dapat mempertahankan kadar air tanah hingga
27.39% pada kedalaman 0-10 cm dan 27.66% pada kedalaman 10-20 cm lebih
tinggi dibandingkan dengan biomulsa P. javanica dan perlakuan tanpa
biomulsa/vegetasi alami. Biomulsa A. pintoi memiliki kadar karbon sebesar 35.05%
berpotensi menambah cadangan karbon (C-organik) sebesar 0.60 ton ha-1 pada 20
MST yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan biomulsa P. javanica, serta
lebih tinggi berbeda nyata dibandingkan C. pubescens dan perlakuan tanpa
biomulsa/vegetasi alami. Penggunaan biomulsa A. pintoi dapat menekan
pertumbuhan gulma mencapai 98% dibandingkan dengan perlakuan tanpa
biomulsa/vegetasi alami pada 19 MST.
Collections
- MT - Fisheries [2947]