Show simple item record

dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.advisorWardiatno., Yusli
dc.contributor.authorDamora, Adrian
dc.date.accessioned2016-12-08T07:08:18Z
dc.date.available2016-12-08T07:08:18Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82165
dc.description.abstractLobster pasir (P. homarus) merupakan spesies lobster dari genus Panulirus yang paling banyak tertangkap di perairan Gunungkidul. Jumlah nelayan penangkap lobster di perairan ini yang terus meningkat, menyebabkan eksploitasi terhadap spesies ini juga meningkat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat eksplotasi dan model optimal pemanfaatan dengan bioekonomi spasial dari sumber daya lobster pasir (P. homarus) di Kabupaten Gunungkidul. Hasil dari penelitian diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya lobster pasir (P. homarus) yang lebih optimal di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2014. Pengamatan aspek biologi lobster pasir (P. homarus) dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai Januari 2014 di dua lokasi pendaratan lobster, sedangkan pengamatan aspek teknis penangkapan dan ekonomi dilakukan pada bulan Mei 2014 di enam lokasi pendaratan lobster. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada informasi di lokasi tersebut selalu dijadikan tempat pendaratan dan pemasaran lobster, baik saat musim puncak ataupun paceklik penangkapan lobster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pertumbuhan von Bertalanffy untuk lobster betina dan jantan menunjukkan bahwa lobster pasir (P. homarus) memiliki pertumbuhan yang lambat namun memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dari pada lobster-lobster famili Palinuridae pada umumnya. Umur maksimal yang dapat dicapai lobster pasir (P. homarus) berkisar antara 8-10 tahun, lebih muda dibandingkan lobster-lobster famili Palinuridae pada umumnya. Ukuran rata-rata lobster pasir pertama kali tertangkap (Lc) lebih kecil dari ukuran matang kelamin secara fungsionalnya (Lm). Nilai laju eksploitasi (E0.5) juga telah melebihi 0.5. Dua hal ini menjadi indikator lobster pasir (P. homarus) sudah mengalami tangkap lebih. Batimetri, curah hujan dan variabilitas iklim telah memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan per upaya lobster pasir (P. homarus). Anomali yang terjadi pada periode El Niño dan dampak dari La Niña telah memberikan pengaruh pada rendahnya hasil tangkapan lobster di perairan Gunungkidul pada periode 2010-2011. Peluang ketertangkapan, harga bahan bakar minyak, harga jual, total cost, dan total revenue dari penangkapan lobster pasir (P. homarus) telah diidentifikasi dengan pendekatan biekonomi spasial. Penangkapan di enam lokasi pendaratan lobster (Gesing, Ngerenehan, Baron, Ngandong, Siung, and Sadeng) dapat dioptimalkan selama musim puncak penangkapan, dimana Pantai Sadeng memberikan keuntungan maksimum sebesar Rp 217 575 093.00 per bulan. Pantai Gesing and Siung dapat dioptimalkan selama musim paceklik penangkapan, dimana Pantai Gesing memberikan keuntungan maksimum sebesar Rp 38 120 542.00 per bulan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcOceanographyid
dc.subject.ddcCoastal areaid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcGunung Kidul-Jawa Tengahid
dc.titleOptimasi Pemanfaatan Sumber Daya Lobster Pasir (Panulirus Homarus) Dalam Kerangka Ekologi-Ekonomi Di Kabupaten Gunungkidul Dan Sekitarnyaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBioekonomi Spasialid
dc.subject.keywordOptimasi Pemanfaatanid
dc.subject.keywordTingkat Eksploitasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record