. Pengambilan Keputusan Inovasi Budidaya Padi Hibrida MAPAN P-05 oleh Petani di Kecamatan Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah
Abstract
Penggunaan benih hibrida merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
produksi beras. Namun tingkat adopsi benih hibrida di Indonesia masih tergolong
rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang diduga
mempunyai hubungan nyata dengan pengambilan keputusan inovasi budidaya padi
hibrida. Lokasi penelitian berada di beberapa Desa dalam wilayah Kecamatan
Sragi, Kabupaten Pekalongan yang dipilih secara sengaja. Data dikumpulkan
menggunakan instrumen kuesioner dan dianalisis menggunakan uji korelasi Rank
Spearman. Hasil penelitian yang melibatkan 60 responden ini menunjukkan bahwa
variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, luas lahan garapan, tingkat
keberanian beresiko, tingkat kekosmopolitan, tingkat kepemimpinan berpendapat,
tingkat keuntungan relatif, tingkat kesesuaian, tingkat kemungkinan dicoba, tingkat
kemungkinan diamati, tingkat dukungan ekonomi, dan tingkat dukungan sosial
memiliki hubungan nyata positif. Berbeda halnya dengan variabel umur, lama
berusahatani, dan tingkat kerumitan inovasi memiliki hubungan nyata negatif.
Antar tahapan dalam proses pengambilan keputusan inovasi saling berhubungan
kecuali tahap konfirmasi. Hasil prediksi kelangsungan adopsi budidaya padi hibrida
MAPAN P-05 tercatat tinggi pada petani adopter dan rendah pada petani non
adopter.