dc.description.abstract | Chromolaena odorata merupakan salah satu gulma invasif yang keberadaannya dapat menurunkan kualitas dan kuantitas padang penggembalaan. Kendati demikian, gulma ini memiliki potensi sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan protein yang berkisar 18-36%. Terbatasnya pemanfaatan C. odorata sebagai pakan ternak karena adanya kandungan metabolit sekunder sebagai faktor pembatas seperti tanin dan trypsin inhibitor. Keberadaan metabolit sekunder tanin dalam pakan dapat menurunkan palatabilitas, konsumsi, kecernaan dan juga penyerapan nutrien. Bahkan dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan kematian bagi ternak yang mengkonsumsinya. Trypsin inhibitor dalam pakan juga dapat menurunkan daya cerna protein. Kendala tersebut dapat diatasi dengan proses pengolahan baik secara fisik, kimia, maupun biologis. Penelitian ini terdiri atas dua tahapan, tahap pertama bertujuan untuk mengkaji kualitas nutrisi, kecernaan dan kandungan metabolit sekunder C. odorata dengan pengolahan fisik, kimia dan biologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biologis (fermentasi) mampu mempertahankan kualitas nutrisi, kecernaan serta menurunkan kandungan tanin dan trypsin inhibitor C. odorata. Tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan (tepung putak sebagai sumber karbohidrat) dan isi rumen (sebagai sumber enzim) pada level berbeda terhadap kualitas nutrisi dan fermentatif serta kandungan tanin dan trypsin inhibitor silase C. odorata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan silase dengan penambahan tepung putak 10% dan isi rumen 10% memiliki kualitas nutrisi dan fermentatif terbaik serta mampu menurunkan tanin dan trypsin inhibitor pada silase C. odorata. | id |