Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Budi Indra
dc.contributor.advisorPandjaitan, Nora H.
dc.contributor.authorIhsan, Muhammad
dc.date.accessioned2016-08-30T04:38:56Z
dc.date.available2016-08-30T04:38:56Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81436
dc.description.abstractKampus IPB Darmaga mempunyai permasalahan sistem drainase yang menyebabkan terjadinya genangan sesaat akibat adanya hujan walau hanya dengan intensitas sedang. Beberapa daerah genangan berada di sekitar Graha Widya Wisuda (GWW), Jalan Kamper, Jalan Meranti, dan Jalan Tanjung. Salah satu cara untuk menanggulangi genangan adalah memodifikasi sistem drainase menggunakan sistem zero runoff (ZROS). Penelitian ini bertujuan menghasilkan rancangan water pocket ZROS yang mampu mencegah genangan melalui sistem penampungan dan penyerapan air hujan. Tahapan penelitian ini mencakup pemetaan, analisis debit puncak limpasan, evaluasi sistem drainase, perancangan ZROS dan simulasi ZROS. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan total station, dan pengukuran infiltrasi dilakukan dengan menggunakan mini disk infiltrometer. Analisis debit puncak limpasan dilakukan menggunakan metode rasional. Evaluasi sistem drainase dilakukan di lapangan melalui observasi langsung, dan perhitungan kapasitas sistem drainase menggunakan persamaan Manning. Simulasi ZROS dilakukan dengan membangun water pocket ZROS untuk menguji kemampuan ZROS dan analisis persamaan neraca air berdasarkan kejadian hujan harian. Perancangan ZROS mencakup analisis dimensi dan spesifikasi water pocket. Perhitungan dimensi dan spesifikasi water pocket dilakukan berdasarkan prinsip debit kapasitas water pocket (Qwp) harus lebih besar dari debit limpasan (Q) . Dari hasil analisis curah hujan harian ekstrim adalah 125.68 mm. Lokasi genangan secara lebih spesifik terjadi di sub-sub-DTA 1-1B, 1-1C, 2-1B, dan 2- 2A dengan volume andil berturut-turut 200.55 m3, 47.85 m3, 42.30 m3, dan 34.93 m3. Genangan di sub-sub-DTA 1-1B terjadi akibat kapasitas saluran drainase yang tidak cukup dalam menanggulangi limpasan. Genangan di sub-sub-DTA 1-1C terjadi akibat laju infiltrasi tanah yang sangat lambat dan kontur lahan yang tidak teratur. Genangan di sub-sub-DTA 2-2A dan 2-1B terjadi akibat tidak adanya sistem drainase dan kontur lahan yang tidak teratur. Berdasarkan hasil analisis rancangan, total water pocket yang dibutuhkan sebanyak 26 unit. Sub-sub-DTA 1- 1C membutuhkan 14 unit water pocket dengan dimensi panjang 1.50 m, lebar 1.50 m, dan kedalaman 2.25 m. Sub-sub-DTA 1-1B membutuhkan 4 unit water pocket dengan dimensi panjang 1.25 m, lebar 1.25 m, dan kedalaman 1.9 m. Subsub- DTA 2-2A dan 2-1B membutuhkan 4 unit water pocket dengan dimensi panjang 1.00 m, lebar 1.00 m, dan kedalaman 1.50 m. Setelah 4 hari pengamatan kejadian hujan, simulasi ZROS menunjukkan bahwa water pocket dapat menampung dan menyerap limpasan yang terjadi. Sumur resapan ZROS mampu mencegah limpasan saat curah hujan 17.4 mm, 18.0 mm, dan 63.1 mm. Sumur resapan ZROS mampu mengurangi 89.64 % limpasan ketika curah hujan mencapai 65.4 mm dan intensitas hujan 43.60 mm/jam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcCivil engineeringid
dc.subject.ddcRunoff systemid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePerancangan Sistem Zero Runoff Di Kampus Ipb Darmaga, Bogor, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddrainaseid
dc.subject.keywordgenanganid
dc.subject.keywordlimpasanid
dc.subject.keywordwater pocketid
dc.subject.keywordZROSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record