Show simple item record

dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga
dc.contributor.advisorKhotijah, Lilis
dc.contributor.authorKasenta, Andre Meiditama
dc.date.accessioned2016-07-29T02:09:02Z
dc.date.available2016-07-29T02:09:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81180
dc.description.abstractRaktopamin-HCl menjadi objek penelitian yang sedang dikembangkan di lingkungan nutrisi ternak. Raktopamin-HCl dilaporkan berefek positif terhadap pertambahan bobot badan, efisiensi pakan dan produksi daging sapi potong dan berefek negatif terhadap kualitas daging sapi potong seperti marbling dan keempukan daging. Keberagaman respon positif dan negatif sapi potong terhadap raktopamin yang dilaporkan selama 10 tahun terakhir erat kaitannya dengan reaksi raktopamin di dalam jaringan mamalia dan efeknya terhadap fermentasi rumen. Penelitian menggunakan eksperimen in vitro dan metode meta-analisis perlu dilakukan untuk mengidentifikasi dosis raktopamin yang dapat berefek positif dan negatif terhadap fermentasi rumen, produksi dan kualitas daging sapi potong. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dosis raktopamin yang dapat berefek positif dan negatif terhadap fermentasi rumen, produksi dan kualitas daging sapi potong. Manfaat penelitian ini adalah memberikan pengetahuan dosis raktopamin terbaik yang berefek positif terhadap fermentasi rumen, produksi dan kualitas daging sapi potong sehingga dapat diaplikasikan untuk formulasi ransum penggemukan sapi potong. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu eksperimen in vitro dan meta-analisis artikel terpublikasi internasional dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang menginduksi raktopamin pada eksperimen in vivo sapi potong. Eksperimen in vitro menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 kelompok dan 5 perlakuan. Cairan rumen digunakan sebagai kelompok. Cairan rumen berasal dari 3 sapi Peranakan Ongol berfistula pada hari pengambilan sampel cairan rumen yang sama. Perlakuan diformulasikan untuk mendapatkan 12 % PK ransum dengan rasio 90 % konsentrat dan 10 % tepung rumput gajah. Raktopamin diformulasikan berdasarkan estimasi konsumsi dosis raktopamin minimal dan maksimal pada 10 kg konsumsi BK ransum yaitu sebesar 100 mg/e/h dan 400 mg/e/h dan dosis diantaranya yaitu 200 mg/e/h dan 300 mg/e/h dibandingkan kontrol 0 mg/e/h. Ransum perlakuan meliputi RH1, RH2, RH3, RH4 dan RH5 yang masing – masing mengandung dosis raktopamin sebesar 0, 10, 20, 30 dan 40 ppm. Data dari eksperimen in vitro dianalisis sidik ragam dan uji jarak Duncan pada program SPSS versi 16.0. Raktopamin dijadikan objek meta-analisis dikarenakan penelitiannya di lingkungan nutrisi ternak sedang dikembangkan. Artikel yang dimeta-analisiskan sebanyak 27 artikel dengan jumlah eksperimen in vivo raktopamin di sapi potong yang dilaporkan sebanyak 32 eksperimen. Hasil meta-analisis 32 eksperimen in vivo tersebut menghasilkan database kuantitatif yang dimuat di perangkat lunak Microsoft Excel. Database meta-analisis dianalisis menggunakan prosedur MIXED di program SAS versi 9.1.3. Penelitian ini menunjukkan bahwa raktopamin pada dosis 10 – 40 ppm tidak mempengaruhi konsentrasi VFA dan amonia in vitro. Raktopamin pada dosis 20 dan 30 ppm meningkatkan kecernaan bahan kering sebesar 2.92 % dan 1.18 %. Raktopamin pada dosis 10, 20 dan 30 ppm meningkatkan kecernaan bahan organik sebesar 4.72 %, 2.58 % dan 4.13 %. Meta-analisis menunjukkan raktopamin yang terkonsumsi sebanyak 1 mg/e/h meningkatkan pertambahan bobot badan dan konversi pakan sebesar 0.59 x 10-3 kg/e/h dan 0.64 x 10-4 kg/kg secara linier dengan peningkatan dosisnya. Raktopamin yang terkonsumsi sebanyak 1 mg/e/h cenderung meningkatkan bobot badan akhir sebesar 35.48 x 10-3 kg secara linier dengan peningkatan dosisnya tanpa berefek pada konsumsi bahan kering ransum. Raktopamin yang terkonsumsi sebanyak 1 mg/e/h cenderung meningkatkan bobot karkas hangat, luas area lamusir, ketebalan lemak punggung rusuk ke 12 – 13, dan persentase tingkatan kualitas karkas USDA select masing – masing sebesar 23.03 x 10-3 kg, 70.25 x 10-4 cm2, 2.37 x 10-4 cm dan 0.023 % secara linier dengan peningkatan dosisnya. Raktopamin yang terkonsumsi sebanyak 1 mg/e/h meningkatkan pertambahan bobot karkas dan konversi karkas sebesar 12.66 x 10-4 kg/e/h dan 1.60 x 10-4 kg/kg secara linier dengan peningkatan dosisnya tanpa berefek pada persentase karkas, kualitas udamaru, persentase lemak karkas, marbling, pertumbuhan daging dan karkas, persentase tingkatan kualitas karkas USDA choice atau greater dan daya putus daging meskipun cenderung menurunkan pertumbuhan tulang dan persentase tingkatan kualitas karkas USDA choice sebesar 0.053 dan 0.022 % secara linier dengan peningkatan dosisnya. Simpulan penelitian ini adalah raktopamin hidroklorida konsisten berefek positif terhadap fermentasi rumen, produksi dan kualitas daging sapi potong. Dosis raktopamin hidroklorida sebesar 300 mg/e/h adalah dosis terbaik untuk meningkatkan fermentasi rumen. Dosis raktopamin hidroklorida sebesar 400 mg/e/h adalah dosis terbaik untuk meningkatkan produksi daging sapi potong.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcAnimal nutritionid
dc.subject.ddcFeedingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleEfek Raktopamin Hidroklorida Terhadap Karakteristik Fermentasi Rumen, Produksi Dan Kualitas Daging Sapi Potong : Kajian In Vitro Dan Meta-Analisisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkarkasid
dc.subject.keywordkecernaanid
dc.subject.keywordperforma pertumbuhanid
dc.subject.keywordraktopaminid
dc.subject.keywordsapi pedagingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record