Aksesibilitas Media Komunikasi Dengan Kompetensi Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Bojonegoro
View/ Open
Date
2016Author
Sativa, Siti Nuraini Syafitri
Saleh, Amiruddin
Matindas, Krishnarini
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
potensi untuk menjadi pengembang pembibitan dan penggemukkan sapi. Hal
tersebut dikarenakan berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 rumah tangga usaha
pertanian sub sektor peternakan memiliki jumlah rumah tangga terbanyak kedua
yaitu sebesar 173.409 rumah tangga. Salah satu kecamatan yang masyarakatnya
berusaha ternak adalah Kecamatan Kasiman yang memiliki jumlah rumah tangga
usaha peternakan menurut kecamatan dan jenis ternak sebanyak 3.393 rumah
tangga dan 2.532 di antaranya merupakan rumah tangga usaha peternakan sapi
potong (BPS, 2014). Berdasarakan data tersebut terlihat jika Kecamatan Kasiman
berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu lokasi pengembangan pembibitan
dan penggemukan sapi. Salah satu program yang dapat menunjang potensi
Kecamatan Kasiman adalah Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Tingginya
produksi sapi potong juga harus seiring dengan peningkatan kompetensi dari
peternak. Kompetensi dapat dicapai jika peternak memiliki kemampuan dalam
mengkombinasikan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan manajerial (Yusuf
2010). Selain itu dibutuhkan faktor lain seperti aksesibilitas terhadap media
komunikasi seperti radio, televisi dan telepon genggam.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara
karakteristik individu pertenak, media radio, media televisi dan media telepon
genggam dengan kompetensi peternak sapi di Kabupaten Bojonegoro. Lokasi
penelitian berada di Desa Sekaran Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Data yang dikumpulkan
terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang terkumpul diolah
mengguanakan analisis deskriptif dan dilakukan uji korelasi rank Spearman untuk
melihat hubungan antar dua peubah.
Hasil penelitian menunjukkan jika hubungan antara karakteritik
kepemilikan ternak berhubungan dengan penanganan hasil ternak, selain itu
kekosmopolitan berhubungan dengan penanganan kesehatan hewan dan
perkawinan ternak dilihat dari pengetahuan peternak. Jika dilihat dari
keterampilan maka kepemilikan ternak, berhubungan dengan bibit ternak, pakan
ternak, penanganan kesehatan ternak, perkawinan ternak, dan penanganan hasil
ternak. Hubungan antara aksesibilitas radio dengan kompetensi peternak sapi di
Kabupaten Bojonegoro menunjukkan jika media komunikasi radio tidak memiliki
hubungan dengan peningkatan pengetahuan peternak namun jika dilihat dari
keterampilam maka terdapat hubungan yang tidak searah seperti hubungan antara
cara mendengarkan, aktivitas mendengarkan dan program yang didengarkan tidak
berhubungan searah dengan penanganan hasil ternaknya.
Hubungan antara aksesibilitas televisi dengan kompetensi peternak sapi di
Kabupaten Bojonegoro menunjukkan jika terdapat hubungan yang searah antara
tempat menonton televisi dengan peningkatan pengetahuan peternak berkaitan
dengan perkawinan dan penangan hasil. Selain itu terdapat hubungan searah
antara program yang ditonton oleh peternak dengan pengetahuan bibit. Jika dilihat
dari peningkatan keterampilan peternak terdapat hubungan yang searah antara
intensitas menonton televisi dengan keterampilan pengolahan pakan ternak, waktu
menonton televisi juga berhubungan dengan keterampilan pengelolaan kandang
peternak, tempat menonton televisi juga memiliki hubungan dengan keterampilan
berkaitan perkawinan ternak, dan program yang ditonton oleh peternak memiliki
hubungan dengan peningkatan keterampilan kesehatan ternak.
Hubungan antara aksesibilitas telepon genggam dengan kompetensi
peternak sapi di Kabupaten Bojonegoro menunjukkan jika terdapat hubungan
yang searah antara intensitas menelepon, waktu menelepon, cara mendapatkan
telepon genggam dan tempat menelepon dengan pengetahuan berkaitan dengan
perkawinan ternak dan penanganan hasil ternak. Jika dilihat dari peningkatan
keterampilan peternak maka intensitas menelepon, waktu menelepon, cara
mendapatkan telepon, dan tempat menelepon menunjukkan terdapat hubungan
yang searah dengan peningkatan keterampilan para peternak.
Collections
- MT - Human Ecology [2092]