Show simple item record

dc.contributor.advisorMaheshwari, Hera
dc.contributor.advisorSatyaningtijas, Aryani Sismin
dc.contributor.advisorSantoso, Koekoeh
dc.contributor.authorUmmah, Warysatul
dc.date.accessioned2016-06-06T02:19:50Z
dc.date.available2016-06-06T02:19:50Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80974
dc.description.abstractKopi adalah salah satu minuman paling populer. Pemikiran bahwa konsumsi kopi dapat memiliki efek positif dan negatif masih diperdebatkan. Kopi mengandung senyawa polifenol yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi kopi arabika Aceh sebagai antioksidan pada mencit (Mus musculus L.) jantan yang terpapar asap rokok melalui pengukuran kadar malondialdehid (MDA) serta enzim superoksida dismutase (SOD) hati dan ginjal, pengukuran nilai hematologi butir darah merah (eritrosit), Hb, PCV, butir darah putih (leukosit) dan differensial leukosit (neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, basofil) serta nilai rasio indeks stress (N/L). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 6 x 4 dengan 3 ulangan, faktor pertama ialah dosis kopi yang terdiri atas tiga level dosis, yaitu 0,91, 1,82 dan 3,64 mg/g BB dan faktor kedua adalah waktu pengamatan yang terdiri atas empat level waktu, yaitu hari ke 7, 14, 21 dan hari 28. Bahan penelitian ini menggunakan rokok kretek dan kopi arabika Aceh. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus L.) galur Balb-C sebanyak 65 ekor dengan bobot badan ± 20 g, dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing terdiri dari 12 ekor, lima ekor sebagai kontrol. Kelompok (P0) sebagai kontrol, kelompok (P1) hewan uji hanya diberi kopi dosis 3,64 mg/g bobot badan/oral. Kelompok (P2), hewan uji dipapar asap rokok 4 batang/1 jam/hari. Kelompok P3, P4, dan P5 masing-masing dipapar asap rokok 4 batang/1 jam/hari dalam smoking chamber, kemudian diberi kopi dengan dosis 0,91, 1,82 dan 3,64 mg/g bobot badan/hari per oral selama 28 hari. Pada hari ke 7, 14, 21 dan 28, diambil darah untuk pengukuran nilai hematologi serta diambil organ hati dan ginjal untuk analisis MDA dan SOD. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar MDA dan enzim SOD antar kelompok tidak berbeda nyata (p>0,05) akan tetapi kelompok P3 pada MDA hati cenderung memberikan pengaruh menurunkan kadar MDA hati dan kelompok P5 hari ke 21 pada MDA ginjal. Kadar enzim SOD hati cenderung meningkat pada kelompok P4 hari ke 14, sedangkan pada ginjal kadar enzim SOD cenderung meningkat pada kelompok kontrol (P0) hari ke 28 dan kelompok P5. Jumlah BDM, kadar Hb dan nilai PCV pada kelompok yang terpapar asap rokok lebih tinggi dibandingkan yang diberi asap rokok kombinasi kopi. Hal ini membuktikan bahwa asap rokok membuat kondisi stress lingkungan sehingga jumlah BDM, Hb dan PCV meningkat. Meskipun demikian jumlah BDM, Hb, PCV baik pada kontrol dan perlakuan masih dalam batas normal dan tidak mengubah gambaran darah. Hadirnya kopi diduga dapat membantu menjaga komponen darah tetap dalam kondisi normal akibat pemaparan asap rokok. Parameter BDP dan differensial leukosit menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan (P>0,05) dan tidak menunjukkan adanya interaksi antara lama hari dengan pemaparan dan pemberian kopi. Hal ini dikarenakan lamanya waktu pemaparan asap rokok sebagai radikal bebas masih dapat di imbangi dengan pemberian kopi dosis bertingkat sebagai antioksidan. Nilai hematologi BDP dan differensiasi mencit juga masih dalam batas normal. Nilai basofil pada semua perlakuan tidak ditemukan. Hal ini dikarenakan jumlah basofil dalam sirkulasi darah relatif sedikit. Jumlah basofil dalam leukosit darah yaitu kurang dari 1%. Hasil nilai indeks stress (rasio N/L) pada semua kelompok hari ke 7, 14, 21 dan ke-28 masih dalam batas normal, kecuali pada kelompok kopi pada hari ke 21 memiliki rasio N/L sedikit lebih tinggi namun pada hari ke-28 indeks stres (rasio N/L) pada perlakuan kopi menurun drastis. Hal ini diduga tubuh hewan coba sudah mampu beradaptasi terhadap perlakuan yang diberikan. Dapat disimpulkan bahwa kopi arabika Aceh memiliki potensi sebagai antioksidan pada mencit yang dipapar asap rokok yang terlihat dari kecenderungan penurunan kadar MDA, peningkatan kadar enzim SOD serta nilai hematologi dan nilai indeks stres (N/L) yang stabil. Interaksi antara lama hari pemaparan dan pemberian kopi pada hari ke 21 lebih dominan mempengaruhi nilai dari setiap parameter.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFarmakologyid
dc.subject.ddcAntioxidantsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePotensi Kopi Arabika Aceh Sebagai Antioksidan Pada Mencit (Mus Musculus L.) Jantan Yang Terpapar Asap Rokokid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordkopiid
dc.subject.keywordmalondialdehidaid
dc.subject.keywordrokokid
dc.subject.keywordsuperoksida dismutaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record