Show simple item record

dc.contributor.advisorHerodian, Sam
dc.contributor.advisorWidodo, Slamet
dc.contributor.authorIqbal, Zaqlul
dc.date.accessioned2016-03-18T02:38:16Z
dc.date.available2016-03-18T02:38:16Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79493
dc.description.abstractKondisi buah kelapa sawit sebelum diekstrak menjadi salah satu kunci dalam menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) berkualitas. Pengaruh negatif akan muncul jika buah tidak matang ikut diolah. Buah mentah memiliki kandungan minyak yang lebih sedikit dari buah matang, sehingga ketika diproses akan menurunkan rendemen minyak total. Pada buah lewat matang, terdapat kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) diatas ambang batas yang berkontribusi menurunkan kualitas minyak. Saat ini penentuan kematangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit oleh petani dilakukan dengan melihat seberapa banyak brondol sawit dari TBS yang jatuh di atas tanah. Padahal tidak semua TBS mudah melepaskan brondol atau brondol yang terlepas tersangkut di sela pohon, sehingga dapat membiaskan hasil prediksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model kalibrasi dari beberapa kandungan kimia kelapa sawit yang dapat dijadikan standar kematangan buah untuk menggantikan penaksiran kematangan konvensional. Terdapat empat tahapan pada penelitian ini, Langkah pertama adalah persiapan sampel. Langkah kedua akuisisi spektrum NIR pada 60 sampel menggunakan NIRFlex N-500. Langkah ketiga adalah mengumpulkan data kimia yaitu kandungan minyak, asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan karoten untuk masing-masing sampel. Langkah keempat adalah pembuatan model kalibrasi dengan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Partial Least Square (PLS). Digunakan tambahan pretreatment pada spektrum NIR untuk meningkatkan kehandalan model, yaitu First Derivative Savitzky Golay (DG1), Multiplicative Scatter Correction (MSC), Standard Normal Variate (SNV) pada analisis PCA dan PLS serta Orthogonal Signal Correction (OSC) pada PLS. Hasil menyatakan bahwa metode PCA mampu membedakan seluruh sampel dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok dengan umur kematangan 4 bulan dan kelompok dengan umur kematangan 5, 6, dan 7 bulan. Dari model PLS tanpa menggunakan pretreatment menghasilkan R2 untuk kadar minyak sebesar 0.031, ALB sebesar 0.236, dan karoten sebesar 0.490. Meskipun telah menggunakan tambahan beberapa pretreatment, model pendugaan kadar minyak, ALB, dan karoten tidak bisa digunakan sebagai model kalibrasi. Model PLS untuk kadar air yang paling baik adalah dengan pretreatment DG1 yang menghasilkan nilai R2 sebesar 0.961, RPD 2.27 dan latent variable 4.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcAgricultural machineid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePendugaan Kandungan Kimia Tandan Buah Segar (Tbs) Kelapa Sawit Menggunakan Spektroskopi Nir.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordTandan Buah Segar (TBS)id
dc.subject.keywordspektrum NIRid
dc.subject.keywordmodel kalibrasiid
dc.subject.keywordkandungan ki kandungan kimiaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record