Show simple item record

dc.contributor.advisorYamin, Mohamad
dc.contributor.advisorSalundik
dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga
dc.contributor.authorDwiyanto, Luthfi
dc.date.accessioned2016-03-15T04:17:46Z
dc.date.available2016-03-15T04:17:46Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79295
dc.description.abstractLimbah peternakan merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming yang menyebabkan perubahan iklim dan cuaca yang ekstrim dipermukaan bumi, perubahan iklim ini disebabkan oleh adanya gas rumah kaca (GRK) seperti CH4, CO2 dan N2O. Gas metana merupakan tipikal GRK (Gas Rumah Kaca) yang diemisi pada sektor pertanian termasuk peternakan, terutama dari ternak ruminansia. Salah satu cara untuk menurunkan emisi gas rumah pada sektor peternakan adalah dengan pemberian pakan. Salah satu pakan yang digunakan untuk mengurangi emisi metana adalah leguminosa, pada penelitian ini digunakan limbah tauge. Penambahan suplemen berupa lipida juga dilakukan agar dapat menurunkan produksi metan, penambahan lipida sebagai suplemen yang bersumber dari asam-asam lemak tidak jenuh dapat mempengaruhi pola fermentasi yang mengarah pada efisiensi energi (Baldwin, 1983). Asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan produksi gas metan (CH4) dan meningkatkan produksi asam propionat, peningkatan proporsi asam propionat dapat meningkatkan efisiensi energi yang menyebabkan penurunan sintesis metan (CH4). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemberian pakan limbah tauge dan omega 3 pada perlakuan yang berbeda dalam memproduksi gas rumah kaca (CH4 dan CO2) dengan menggunakan metode sungkup tertutup. Ternak yang digunakan untuk penelitian adalah ternak domba lokal yaitu domba Garut dan domba Jonggol, ternak yang digunakan sebanyak 24 ekor ternak yang berusia 1-2 tahun (I1) yang terdiri dari 12 domba Garut dan 12 domba Jonggol, ternak tersebut diberi perlakuan pakan yaitu R40K60 (40% rumput dan 60% konsentrat), LT40K60 (40% limbah tauge dan 60% konsentrat) dan LT40K60O (40% limbah tauge, 60% konsentrat dan ditambahkan omega 3 sebagai supplement). Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan TVS awal sebelum perlakuan lebih besar dibandingkan analisis setelah perlakuan, hal ini menunjukan bahwa TVS dikonversi mejadi gas metana sehingga terjadinya penurunan niali TVS setelah perlakuan. Perlakuan bangsa yang berbeda tidak berpengaruh terhadap Kandungan C/N yang dihasilkan (P>0.05), tetapi pakan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan C/N yang dihasilkan. Hasil analisis produksi gas sebelum perlakuan dengan menggunakan uji t yaitu tidak ada perbedaan produksi gas yang dihasilkan pada domba Jonggol dan Garut. Produksi gas yang dihasilkan dari feses pada analisis minggu ketiga dan keenam setelah perlakuan tidak dipengaruhi pakan dan bangsa yang berbeda (P>0.05).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Husbandryid
dc.subject.ddcAnimal Feedingid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcPati-Jawa Tengahid
dc.titleEmisi Gas Rumah Kaca Yang Dihasilkan Oleh Feses Domba Lokal Yang Diberi Pakan Limbah Tauge Dan Omega 3.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordlimbah taugeid
dc.subject.keywordomega 3id
dc.subject.keywordCH4id
dc.subject.keywordCO2id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record