Show simple item record

dc.contributor.advisorDesrial
dc.contributor.advisorHermawan, Wawan
dc.contributor.authorNopriandi, Feby
dc.date.accessioned2016-03-15T03:39:55Z
dc.date.available2016-03-15T03:39:55Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79255
dc.description.abstractBerdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI No. 3926:2008, Bobot telur dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu kecil kurang dari 50 g, sedang 50 g sampai 60 g dan besar lebih dari 60 g. Dengan kriteria tersebut maka pengelompokan telur memerlukan tenaga kerja, selama ini proses pengelompokan dilakukan secara manual sehingga menyebabkan hasil pengelompokan telur tidak seragam karena tergantung pada subjek yang melakukan sortasi dan waktu yang digunakan relatif lebih lama. Pengunaan mesin grading merupakan suatu pemecahan untuk mengatasi masalah tersebut. Mesin grading telur yang ada saat ini merupakan hasil produksi luar negeri yang memiliki harga relatif mahal,untuk itu perlu dikembangkan mesin grading telur buatan dalam negeri yang memiliki kinerja sama dengan produk luar negeri tetapi memiliki harga yang lebih murah. Dengan adanya desain mesin sortasi telur buatan lokal dengan teknologi pembuatan yang bisa dikerjakan bengkel lokal, maka pada gilirannya akan menumbuh kembangkan industri permesinan di dalam negeri. Mekanisme yang berhasil dikembangkan dapat digunakan juga untuk keperluan pengelompokkan produk sejenis berdasarkan bobot. Penelitian ini terdiri dari tahap desain, tahap pembuatan dan tahap uji kinerja mesin gradingi telur. Desain mesin dimulai dengan menentukan kriteria dan spesifikasi mesin, sifat mekanik telur dan mekanisme kerja mesin. Tahapan pembuatan mesin terdiri dari dari 3 tahap yaitu pembuatan sistem mekanis, pembuatan sistem relay dan pengujian mesin. Unit sistem mekanis mesin sortasi telur terdiri dari beberapa bagian yaitu roller, konveyor pengumpan, konveyor pengarah, konveyor sortasi, penyortir telur, konveyor keluar. Konveyor masuk merupakan sebuah unit belt konveyor yang menggerakan telur menuju bagian konveyor pengarah. Konveyor pengarah berfungsi untuk mengarahkan telur agar berada pada posisi yang tepat sebelum masuk ke bagian konveyor sortasi. Setelah melalui konveyor pengarah telur menggelinding menuju konveyor sortasi untuk dipindahkan ke unit penyortir. Sistem unit penyortir menggunakan prinsip timbangan mekanis yang dihubungkan dengan kontak untuk menyalakan selenoid. Pengujian mesin meliputi pengujian kapasitas, pengujian akurasi dan pengujian retak. Pengujian kapasitas bertujuan untuk mendapatkan kapasitas tertinggi dari berbagai kombinasi. Pengujian akurasi yang bertujuan untuk mengukur akurasi mesin ini dalam menyortir telur. Pengujian retak yang bertujuan untuk melihat apakah telur yang telah melewati mesin sortasi mengalami retak. Mesin sortasi ini dapat menyortir dengan akurasi 83.8 % dengan kapasitas 60 butir/menit tanpa mengakibatkan keretakan pada telur. Kapasitas mesin sortasi dipengaruhi oleh kecepatan konveyor sortasi dimana kecepatan konveyor sortasi ditentukan dari kombinasi kecepatan awal dan akhir (Va), kecepatan kerja (Vb) dan panjang lintasan Va (L).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultureid
dc.subject.ddcAgricultural machineid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcKalimantan Baratid
dc.titleDesian Dan Kenerja Mesin Grading Telur Ayamid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordtelurid
dc.subject.keywordmesin gradingid
dc.subject.keyworddesainid
dc.subject.keywordpengujian mesinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record