Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Y Aris
dc.contributor.advisorSetiawan, Radite Praeko Agus
dc.contributor.authorAriyanto, Dodik
dc.date.accessioned2016-03-15T03:19:09Z
dc.date.available2016-03-15T03:19:09Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79194
dc.description.abstractDalam rangka penerapan pertanian presisi dukungan teknologi akuisisi data kesuburan tanah sangat diperlukan. Dengan adanya data sebaran kesuburan tanah yang akurat maka perlakuan spesifik lokasi dapat diterapkan dengan baik. Dari situlah nantinya diharapkan dapat dipetik hasil penerapan pertanian presisi, yaitu: 1) peningkatan produksi sebagai akibat pemberian perlakuan yang tepat, 2) pengurangan biaya sebagai akibat adanya pengurangan biaya pemakaian sarana produksi yang berlebihan, dan 3) pengurangan dampak lingkungan sebagai akibat minimalnya cemaran akibat pupuk yang berlebihan. Data spasial sifat-sifat tanah yang akurat dan murah sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil panen dan merencanakan strategi pertanian presisi. Saat ini permasalahannya terletak pada data yang tidak selalu diperbarui, karena pengujian tanah secara konvensional membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang relatif lama. Hal ini disebabkan lokasi laboratorium pengujian tanah yang letaknya jauh dari lokasi pertanian, sehingga peta yang memberikan informasi kandungan unsur hara tanah biasanya diperbaharui dalam interval waktu tertentu. Selain itu data yang tersedia masih bersifat global dan tidak spesifik lokasi. Nilai konduktivitas listrik tanah (EC) dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur kondisi tanah dalam aplikasi pertanian presisi karena sifatnya yang cepat dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode akuisisi data kandungan unsur hara makro secara spasial agar dapat memberikan rekomendasi dosis pemupukan. Penelitian ini dilakukan pada 0.1 ha lahan yang dibagi dalam 40 grid dengan ukuran 5 x 5 m dan ditanami kacang tanah. Selama 2 kali periode budidaya dilakukan 3 kali pengukuran EC, yaitu: sebelum pengolahan tanah, setelah pengolahan tanah dan setelah panen. Peta hasil dari nilai EC dijadikan sebagai acuan pemupukan. Hasil panen tiap grid ditimbang untuk mencari hubungannya dengan nilai EC. Nilai EC menurun pada peningkatan C-organik dengan koefisien determinan (R2) 0.5177, begitu juga pada peningkatan N-Total dengan R2 0.5678. Nilai EC berkorelasi positif terhadap NO3 dengan R2 0.2432. Kadar air berkorelasi negatif terhadap nilai EC dengan R2 0.9991. Nilai EC menurun setelah budidaya kacang tanah sebesar 4.27 mS/m pada periode 1, dan menurun sebesar 0.03 mS/m pada periode 2. Pemberian dosis pupuk yang spesifik lokasi pada periode 2 menyebabkan kecilnya penurunan nilai EC. Terdapat hubungan antara data EC dan hasil panen dengan R2 0.7005. Pemberian dosis pupuk yang tepat lokasi sesuai peta EC dapat menaikkan hasil panen kacang tanah. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil panen sebanyak 1.91 ton/ha pada periode 1, sedangkan dengan menerapkan pemberian pupuk sesuai dengan dosis yang dibutuhkan berdasarkan peta hasil ploting data EC diperoleh hasil panen kacang tanah 2.45 ton/ha. Dengan menerapkan pemberian dosis pupuk secara spasial berdasarkan peta EC diperoleh peningkatan hasil panen kacang tanah 28.27%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcSoil Fertilityid
dc.titlePengembangan Metode Akuisisi Data Kandungan Unsur Hara Makro Secara Spasial Dengan Sensor Ec Dan Gpsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkonduktivitas listrik tanahid
dc.subject.keywordpertanian presisiid
dc.subject.keywordunsur hara tanahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record