dc.description.abstract | Produksi benih botani bawang merah (True Shallot Seed/TSS) dapat dilakukan dengan meningkatkan pembungaan dan penyerbukan yang intensif. Peningkatan pembungaan dapat dilakukan melalui aplikasi BAP, sementara introduksi Apis cerana dilakukan untuk meningkatkan penyerbukan. Aplikasi pupuk P dan K dapat meningkatkan mutu benih yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembungaan, pembentukan kapsul, serta mutu TSS di dataran rendah Subang (100 m dpl) dan telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Januari 2015. Penelitian terdiri atas tiga tahap percobaan. Percobaan pertama disusun dalam rancangan petak terbagi dengan rancangan lingkungan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Petak utama adalah waktu aplikasi BAP yang terdiri atas dua taraf yaitu pada 1, 3 ,5 minggu setelah tanam (MST) dan 2, 4, 6 MST. Anak petak adalah konsentrasi BAP yang terdiri atas enam taraf yaitu 0, 50, 100, 150, 200, 250 ppm. Percobaan kedua dilakukan terhadap dua populasi tanaman yaitu tanaman tanpa introduksi dan dengan introduksi Apis cerana. Percobaan ketiga disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah dosis P2O5 sebesar (0, 100, 200, 300, 400 kg ha-1) dan faktor kedua adalah dosis K2O5 (0, 50, 100, 150, 200 kg ha-1). Hasil percobaan pertama menunjukkan bahwa pemberian BAP 50 ppm mampu meningkatkan persentase tanaman berbunga, jumlah umbel per tanaman, dan daya berkecambah benih. Waktu aplikasi BAP pada 2, 4, 6 MST mampu meningkatkan persentase tanaman berbunga, jumlah bunga per umbel, jumlah kapsul per umbel, persentase pembentukan kapsul, bobot TSS per tanaman,dan bobot 100 butir. Hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa introduksi Apis cerana mampu meningkatkan semua variabel produksi yang meliputi persentase pembentukan kapsul, persentase TSS bernas, jumlah TSS per umbel, bobot TSS per umbel. Introduksi Apis cerana juga mampu meningkatkan mutu TSS yang ditunjukkan dengan meningkatnya bobot 100 butir, daya berkecambah benih, potensi tumbuh maksimum, dan indeks vigor. Hasil percobaan ketiga menunjukkan bahwa peningkatan dosis pupuk P dan K tidak mampu meningkatkan pembungaan, pembentukankapsul, dan produksi di dataran rendah Subang. Pemberian 100 kg P2O5 ha-1dan 200 kg K2O ha-1 mampu meningkatkan daya berkecambah dan indeks vigor, sedangkan 200 kg P2O5 ha-1 mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum TSS yang dihasilkan. | id |