Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus
dc.contributor.authorIndrayati, Artin
dc.date.accessioned2016-03-08T02:13:16Z
dc.date.available2016-03-08T02:13:16Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79080
dc.description.abstractPakan alami biasanya diberikan paling awal sejak mulut larva ikan mulai terbuka sampai larva dapat beradaptasi dengan pakan buatan. Pakan alami ini diberikan sejak awal, karena pakan alami memiliki enzim yang membantu pencernaan bagi larva yang belum sempurna proses pencernaannya. Peralihan sumber pakan pada larva, dari memakan pakan alami menjadi pakan buatan memerlukan adaptasi terlebih dahulu (weaning) agar larva mau memakan pakan buatan dan dapat mencerna dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menentukan waktu yang tepat memulai pemberian pakan buatan pada larva betok, sehingga dapat meningkatkan efisiensi usaha pembenihan dan tidak terjadi lagi pemberian pakan buatan terlalu dini yang dapat menghambat pertumbuhan. Ikan uji yang digunakan adalah larva ikan betok berumur 10 hari setelah menetas yang berasal dari pemijahan semi buatan dengan penyuntikan hormon ovaprim. Pemeliharaan ikan uji dilakukan sampai larva ikan betok berumur 35 hari, dengan kepadatan 10 ekor L-1. Wadah penelitian berupa akuarium berukuran 30x20x20 cm3 yang diisi air dengan volume total 10 liter. Pakan uji yang digunakan berupa artemia dan pakan buatan mikrodiet dengan ukuran 200-400μ. Artemia diberikan dengan secara ad libitum dengan kepadatan 5 ekor mL-1 dan mikrodiet secara ad satiation dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari yaitu pukul 08.00, 12.00, 16.00 dan 20.00 WIB. Untuk menjaga kualitas air supaya tidak mempengaruhi kualitas penelitian, maka dilakukan pergantian air sebanyak 10% dari volume air media. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan pemberian pakan yang sama diberikan pada larva dengan perbedaan awal waktu pemberian pakan buatan yaitu pada hari ke-15 setelah menetas (W15), hari ke-20 setelah menetas (W20) dan hari ke-25 (W25) setelah menetas. Pada perlakuan kontrol larva diberi pakan alami berupa artemia (AR) dan pakan buatan saja (MD) sampai pada akhir penelitian (hari ke-35 setelah menetas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu memulai pemberian pakan buatan yang tepat pada larva ikan betok adalah pada hari ke-20 setelah menetas karena memiliki faktor kondisi serta konsentrasi RNA dan DNA tertinggi. Hasil ini didukung dengan perkembangan enzim pencernaan dan rasio tripsin/kimotripsin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcFish feedingid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleEvaluasi Waktu Pemberian Pakan Buatan Pada Larva Ikan Betok (Anabas Testudineus Bloch).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordadaptasi pakanid
dc.subject.keywordAnabas testudineusid
dc.subject.keywordenzim pencernaanid
dc.subject.keywordfaktor kondisiid
dc.subject.keywordrasio RNA:DNAid
dc.subject.keywordpertumbuhanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record