Karakteristik Fermentasi Rumen Dan Sintesis Protein Mikroba In Vitro Dengan Penggunaan Murdannia Bracteata Sebagai Hijauan Fungsional.
Abstract
Murdannia bracteata merupakan tanaman yang memiliki kandungan mineral tinggi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki kandungan nutrien yang setara dengan hijauan lain (Pennisetum purpureum, Panicum maximum, dan Brachiaria humidicola) serta memiliki kandungan mineral yang tergolong tinggi berdasarkan range kandungan mineral rumput pastura di dareah temperate. Berdasarkan hal tersebut tanaman ini berpotensi dijadikan sebagai pakan fungsional untuk ternak ruminansia. Mineral merupakan nutrien yang dibutuhkan mikroba rumen untuk aktivitas dan sintesis protein tubuhnya. Oleh karena itu mineral yang tinggi pada M bracteata diharapkan dapat membantu meningkatkan aktivitas dan sintesis protein mikroba. Informasi mengenai efek kandungan mineral tanaman terhadap sintesis protein mikroba belum banyak diungkapkan. Hal tersebut pada penelitian ini akan dikaji lebih lanjut untuk melihat pengaruh penggunaan M bracteata dalam ransum terhadap karakteristik fermentasi rumen dan sintesis protein mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek penggunaan M bracteata dalam ransum terhadap karakteristik fermentasi rumen dan sintesis protein mikroba rumen. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kelompok. Pengelompokan berdasarkan perbedaan waktu pengambilan cairan rumen. Cairan rumen diperoleh dari sapi bervistula. Perlakuan terdiri dari R1 (50% Rumput Odot + 0% M bracteata + 50% konsentrat), R2 (50% Rumput Odot + 0% M bracteata + 50% konsentrat mengandung MgSO4), R3 (45% Rumput Odot + 5% M bracteata + 50% konsentrat), R4 (40% Rumput Odot + 10% M bracteata + 50% konsentrat). Peubah yang diukur pada penelitian ini adalah karakteristik fermentasi rumen (nilai pH, konsentrasi amonia, konsentrasi dan proporsional VFA, estimasi produksi gas metan, kecernaan bahan kering dan bahan organik), populasi bakteri, populasi protozoa dan sintesis protein mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan M bracteata 5% dan 10% dalam ransum tidak memberikan pengaruh yang nyata pada karakteristik fermentasi rumen maupun pada populasi dan sintesis protein mikroba. Penggunaan M bracteata sampai 10% di dalam ransum tidak menurunkan aktivitas mikroba rumen dalam membantu produksi asam lemak terbang dan ammonia. Simpulan dari penelitian tersebut bahwa M bracteata dapat digunakan hingga 10% dalam ransum ruminansia. .
Collections
- MT - Animal Science [1209]