Produksi Dan Kualitas Biomassa Murdannia Bracteata Sebagai Dampak Aplikasi Pupuk Daun Magneisum
View/ Open
Date
2015Author
Rahmawati, Tenti
Abdullah, Luki
Prihantoro, Iwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Murdannia bracteata merupakan salah satu jenis hijauan yang belum banyak diteliti. Tanaman M. bracteata memiliki kandungan mineral magnesium yang cukup tinggi. Magnesium merupakan salah satu mineral makro yang dibutuhkan oleh hewan maupun tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penambahan pupuk daun magnesium terhadap pertumbuhan, produktivitas, dan kualitas tanaman. Pupuk ini memiliki daya insersi yang baik sehingga dapat segera langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan penambahan pupuk daun pada tanaman, diharapkan proses fotosintesis pada tanaman meningkat dan kandungan magnesium juga meningkat. Magnesium pada tanaman ini diharapkan dapat menjadi sumber mineral organik bagi ternak ruminansia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan polibag tanaman. Dosis pupuk daun magneisum yang diberikan adalah 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 8000 ppm, dan 12000 ppm. Penelitian dilakukan di rumah kaca, laboratorium lapang Agrostologi, Fakultas Peternakan IPB. Peubah yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif dan generatif, produktivitas tanaman, serta kualitas tanaman yang mencakup kandungan mineral dan klorofil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun magnesium pada M. bracteata tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P>0.05) terhadap petumbuhan dan produktivitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman ini toleransi terhadap toksisitas pupuk magnesium. Pemberian pupuk magnesium mempengaruhi kandungan mineral M. bracteata (P<0.05), khususnya (Ca, Mg, K, dan Zn), namun tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap serapan mineral dan kandungan klorofilnya (P>0.05). Pemberian pupuk daun magnesium mengakibatkan kenaikan kandungan mineral magnesium, dan menurunkan kandungan mineral kalsium, kalium, dan seng. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tubuh tanaman sudah ada gejala keracunan magneisum, namun belum diekspresikan secara fenotipe. Serapan mineral pada setiap tanaman tidak menunjukkan tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kandungan mineralnya berbeda, namun jumlah mineral yang diserap setiap tanaman sama. Hal ini juga yang diduga menyebabkan pemberian pupuk daun magnesium tidak memberikan dampak yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan, produktivitas, dan kandungan klorofil tanaman. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan pupuk daun magnesium hingga 12000 ppm dapat ditoleransi oleh tanaman sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan produktivitasnya, meskipun dalam tanaman itu sendiri terjadi antagonisme beberapa mineral.
Collections
- MT - Animal Science [1203]