Show simple item record

dc.contributor.authorIphov K.S
dc.contributor.authorYandra A
dc.contributor.authorDahrul Syah
dc.contributor.authorMarimin
dc.date.accessioned2015-12-29T02:27:28Z
dc.date.available2015-12-29T02:27:28Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationJurnal Industri Hasil Perkebunan. Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri. Kementerian Perindustrian. Vol. 9 No. 2 Desember 2014. Hal 69-79id
dc.identifier.issn1979-0023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77158
dc.description.abstractPada tahun 2014, Indonesia digunakan Fuzzy AHP, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : strategi Good Agriculture Practices/GAP dengan bobot 0,3190, strategi Good Handling Practices/ GHP dengan bobot 0,2886 dan strategi penguatan kelembagaan dengan bobot 0,2813. diperkirakan mengimpor sekitar 100.000 ton biji kakao karena produksi terus menyusut dan konversi lahan terus terjadi setiap tahun. Hal ini terjadi karena tanaman kakao semakin tidak menarik bagi petani sehingga banyak petani yang beralih ke komoditas lain. Kondisi seperti ini terjadi karena banyak faktor diantaranya yaitu tidak diperolehnya nilai tambah yang tinggi bagi petani sementara petani mempunyai risiko yang besar dalam mengelola perkebunannya sehingga perlu dirancang model untuk penilaian maupun penyeimbang risiko untuk semua pelaku rantai pasok kakao. Tahap pertama adalah dilakukannya identifikasi risiko dengan menggunakan Fuzzy AHP dan diperoleh 3 bobot risiko terbesar yaitu risiko harga (0,20872), risiko kualitas (0,18941) dan risiko pasokan (0,18275). Untuk meminimalisasi 3 risiko tersebut, dilakukan analisa risiko dengan menggunakan Severity Index dan diketahui ada 9 variabel risiko tinggi yang mempunyai dampak terhadap potongan harga jual dan 9 variabel risiko tinggi yang mempunyai dampak terhadap jumlah produksi. Untuk mengurangi dampak yang terjadi, diusulkan 3 strategi untuk menanganinya dan untuk menentukan bobot strategi tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherJurnal Industri Hasil Perkebunan. Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri. Kementerian Perindustrianid
dc.titleAnalisa dan Mitigasi Risiko Rantai Pasok Agroindustri Kakao yang Berkelanjutanid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordKakaoid
dc.subject.keywordfuzzy AHPid
dc.subject.keywordfuzzy extent analysisid
dc.subject.keywordseverity indexid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record