Show simple item record

dc.contributor.authorTita Rialita
dc.contributor.authorWiniati Pudji Rahayu
dc.contributor.authorLilis Nuraida
dc.contributor.authorBudi Nurtama
dc.date.accessioned2015-09-04T01:49:50Z
dc.date.available2015-09-04T01:49:50Z
dc.date.issued2015-02
dc.identifier.citationAgritech. Jurnal Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Vol 35 No. 1. Februari 2015. Hal 43-52en
dc.identifier.issn0216-0455
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76228
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, komposisi dan aktivitas antimikroba minyak esensial jahe merah dan lengkuas merah lokal Indonesia terhadap empat spesies bakteri patogen dan perusak pangan, yaitu B.cereus ATCC 10876, E.coli ATCC 25922, S. typhimurium ATCC 14028, dan P aeruginosa ATCC 27853. Analisis karakteristik fisika-kimia dilakukan sesuai standar ISO 7355: 1985. Komposisi kimia dianalisis menggunakan alat GC-MS. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram untuk menentukan zona hambat, serta broth microdillution untuk menentukan nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Karakteristik minyak esensial jahe merah yang dihasilkan yaitu kuning kecoklatan, berat jenis 0,883, indeks bias 1,480, putaran optik -8.45°, larut jernih (1: 1) dalam alkohol 90%, bilangan asam 2,06, dan bilangan ester 42,45. Minyak esensial lengkuas merah memiliki karakteristik warna kuning terang, berat jenis 0,895, indeks bias 1,496, putaran optic -9.15, larut jernih ( 1: 1) dalam alkohol 90%, bilangan asam 1,95 dan bilangan ester 140,15. Komponen mayor minyak esensial jahe merah terdiri dari trimethyl-heptadien-ol, ar-curcumene, camphene, carbaldehyde, -sesquiphellandrene, dan nerol; sedangkan komponen mayor minyak esensial lengkuas merah terdiri dari 1.8-cineole, chavicol, 9-desoxo-9-xi-hydroxy-3,5, 7,8,9, 12-pentaacetat-ingol, -caryophyllene dan -selinene. Minyak esensial jahe merah dan Iengkuas merah memiliki aktivitas antibakteri yang bersifat moderat terhadap bakteri patogen dan perusak pangan, dengan kisaran zona hambat rata-rata 7,17-10,33 mm dan 7,25-11 ,17 mm. Minyak esensial jahe merah dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji pada nilai MIC 2,65-3,97 mg/mL dan nilai MBC 3, I 0-5,29 mg/mL, sedangkan minyak esensial lengkuas merah dapat menghambat bakteri uji dengan nilai MIC 1,79-4,03 mg/mL dan nilai MBC 1,79-4,92 mg/mL. Berdasarkan nilai MIC dan MBC, sensitivitas bakteri uji terhadap minyak esensial jahe merah dan lengkuas merah menurun berturut-turut dari B. cereus > E. coli > S. typhimurium > P. aeruginosa. Sensitivitas bakteri Gram positif dan Gram negatif terhadap kedua minyak esensial ini menunjukkan potensi minyak esensial jahe merah dan Iengkuas merah untuk digunakan sebagai pengawet alami di industri panganen
dc.language.isoid
dc.publisherAgritech. Jurnal Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
dc.subject.ddcAntimikrobaen
dc.subject.ddcJahe Merahen
dc.subject.ddcLengkuas Merahen
dc.subject.ddcMinyak Esensialen
dc.titleAktivitas Antimikroba Minyak Esensial Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak Panganen
dc.typeArticleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record