Show simple item record

dc.contributor.advisorHermawan, Wawan
dc.contributor.advisorSetiawan, Radite Praeko Agus
dc.contributor.authorSitorus, Agustami
dc.date.accessioned2015-08-25T02:18:30Z
dc.date.available2015-08-25T02:18:30Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76165
dc.description.abstractPenerapan teknologi mekanisasi budidaya jagung dapat meningkatkan keberhasilan produksi tanaman jagung. Traktor tangan yang dilengkapi pengolah tanah rotari dapat diintegrasikan untuk menggerakkan mesin penanam dan pemupuk jagung. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi dengan pengolahan tanah alur, melalui penambahan jumlah unit penanam dan pemupuk menjadi dua alur tanam, penambahan mekanisme penggerak bagian penjatah benih dan pupuk dan memodifikasi pisau rotari untuk pengolahan tanah alur. Mesin tersusun atas unit penanam, pemupuk dan pengolah tanah rotari dengan penggerak traktor tangan. Penjatah benih tipe lempeng bercelah dan penjatah pupuk tipe rotor bercelah diputar oleh daya putar poros roda traktor melalui mekanisme sproket dan rantai. Penjatah benih dirancang dapat menjatah benih jagung 1-2 benih per lubang tanam pada jarak tanam 20 cm. Piringan penjatah benih memiliki 16 celah benih, berdiameter 113 mm dan ketebalan 12 mm. Penjatah pupuk dirancang dapat menjatah pupuk NPK dengan dosis 75-150 kg/ha. Rotor penjatah pupuk memiliki 6 celah dan berdiameter 36 mm. Pengolah tanah rotari dimodifikasi sehingga dapat mengolah tanah dalam alur selebar 20 cm dan sekaligus mengaduk pupuk dalam tanah. Sebuah prototipe mesin hasil rancangan dibuat dan diujicoba. Pengujian kinerja dilakukan secara stasioner dan di lapangan. Unit pemupuk diuji pada variasi panjang bukaan rotor 10, 7.5 dan 5 cm. Unit penanam diuji pada penggunaan benih jagung hibrida dan benih jagung manis. Parameter pengujian unit penanam adalah jumlah benih yang dijatahkan, jarak tanam dan kedalaman tanam benih. Kinerja unit pemupuk diuji dengan mengukur dosis (penjatahan) pupuk dan ketercampuran pupuk dengan tanah. Unit pengolah tanah diuji dengan mengukur lebar pengolahan, perubahan tahanan penetrasi tanah dan bulk density sebelum dan sesudah pengolahan tanah. Pada pengujian di lapangan, dilakukan juga pengukuran kapasitas lapangan efektif dan efisiensi lapangannya. Tingkat pertumbuhan tanaman jagung diamati pada 14 hari setelah tanam HST. Kapasitas hopper pemupuk dan penanam hasil perancangan adalah 16.53 kg dan 1.00 kg. Hasil pengujian menunjukkan bahwa unit pemupuk dapat menjatah pupuk NPK dari 97-212 kg/ha, dan pupuk dapat tercampur merata dalam tanah sampai kedalaman 15 cm. Unit penanam dapat menjatah benih 1-2 benih per lubang tanam, dengan jarak tanam rata-rata 22.3±2.87 cm (benih jagung manis) dan 21.3±1.84 cm (benih jagung hibrida). Kapasitas lapangan efektif (KLE) dari mesin yang dikembangkan adalah 0.147 ha/jam pada kecepatan low-1 dan 0.350 ha/jam pada kecepatan low-2 dengan efisiensi berturut turut 76.24% dan 83.78%. Persentase kemunculan tanaman jagung adalah 84.6% (benih jagung hibrida) dan 88.5% (benih jagung manis).en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgricultureen
dc.subject.ddcAgricultural machinesen
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titlePengembangan Mesin Penanam Dan Pemupuk Jagung Terintegrasi Dengan Pengolahan Tanah Aluren
dc.subject.keywordmesin terintegrasien
dc.subject.keywordpenamam jagungen
dc.subject.keywordmesin pemupuken
dc.subject.keywordpengolahan tanah aluren
dc.subject.keywordtraktor tanganen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record