Show simple item record

dc.contributor.advisorNuryati, Sri
dc.contributor.advisorHadiroseyani, Yani
dc.contributor.authorNurul, Fenti
dc.date.accessioned2015-08-03T07:53:48Z
dc.date.available2015-08-03T07:53:48Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75870
dc.description.abstractBelut merupakan ikan konsumsi air tawar yang memiliki nilai gizi baik, namun belut menjadi inang antara cacing Gnathostoma sp. yang bersifat zoonosis, sehingga dapat menimbulkan masalah pada konsumen. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi keberadaan cacing Gnathostoma sp. pada belut sawah di Jawa Barat dan mencari konsentrasi yang tepat dalam mengendalikan cacing Gnathostoma sp. menggunakan mebendazole 500 mg dan ekstrak batang pisang ambon melalui metode perendaman. Perendaman cacing secara in vitro, baik dalam larutan mebendazole maupun ekstrak batang pisang ambon menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan maka kematian cacing semakin cepat. Hasil penelitian menunjukkan perendaman secara in vitro menggunakan bahan aktif mebendazole mengakibatkan kematian lebih cepat yaitu 2-3 hari dan ekstrak batang pisang ambon 6-7 hari, sedangkan perendaman dalam larutan fisiologis (tanpa pemberian mebendazole dan ekstrak batang pisang ambon) cacing mati 11- 12 hari.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFisheriesen
dc.subject.ddcEllsen
dc.titlePersistensi Cacing Endoparasit Gnathostoma Sp. Pada Belut Sawah Monopterus Albus Dan Pengendaliannya Menggunakan Mebendazole Dan Ekstrak Batang Pisang Ambon Musa Paradisiacaen
dc.subject.keywordBelut sawahen
dc.subject.keywordGnathostoma spen
dc.subject.keywordin vitroen
dc.subject.keywordmebendazoleen
dc.subject.keywordMusa paradisiacaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record