Show simple item record

dc.contributor.advisorEvvyernie, Dwierra
dc.contributor.advisorSukria, Heri Ahmad
dc.contributor.authorNurjannah, Uray
dc.date.accessioned2015-06-25T03:44:44Z
dc.date.available2015-06-25T03:44:44Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75667
dc.description.abstractPenggunaan tanaman obat dalam penelitian telah sering dilakukan untuk peningkatan performa dan kesehatan ternak. Kandungan fitokimia pada tanaman tersebut mampu menggantikan fungsi antibiotik yang telah dilarang penggunaannya oleh beberapa negara karena menghasilkan residu didalam jaringan tubuh ternak dan menjadikan mikroorganisme yang pathogen. Tanaman obat yang berpotensi digunakan diantaranya adalah saga (Abrus precatorius) dan kemuning (Murraya paniculata J). Untuk menghindari persaingan dengan manusia, pada penelitian daun saga dan daun kemuning juga menambahkan biji saga Adenanthera pavonina L (saga pohon) didalam ransum. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari manfaat daun saga, daun kemuning dan biji saga dalam meningkatkan performa kambing PE laktasi serta mendapatkan data awal dari sifat fisik dan kimia dari ketiga bahan tersebut. Percobaan pertama menggunakan 15 kambing PE yang dibagi tiga kelompok berdasarkan produksi susu (rataan 940 ml/ekor/hari). Percobaan ini menggunakan RAK dengan perlakuan terdiri dari R0 sebagai kontrol (hijauan dan konsentrat dengan rasio perbandingan 40:60), R1(R0+tepung daun saga 4.3%), R2 (R0+tepung daun kemuning 0.7%), R3(R0+tepung biji saga 4.3%) R4(R0+kombinasi tepung daun saga 4.3%+tepung daun kemuning 0.7%) yang dilakukan selama periode 30 hari dengan masa preliminary 20 hari dan 10 hari masa koleksi dengan parameter berupa konsumsi, produksi susu, eficiensi dan IOFC. Hasil penelitian invivo menunjukkan secara berturut- turut untuk konsumsi, produksi susu dan IOFC tertinggi pada R2 yaitu konsumsi BK (1840±47 g ekor-1hari-1) dan BO (1672±43 g ekor-1hari-1), produksi susu (860.22±286 ml ekor-1hari-1) dan IOFC (Rp 25,492.63), efisiensi produksi tertinggi pada R1 (62.25±19.2%). Kecenderungan peningkatan susu terlihat pada perlakuan R2 dibanding kontrol sebesar 5.65% atau adanya peningkatan pendapatan petani sebesar Rp. 1417.33 atau sebesar 18.07%. Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan daun saga (P1), daun kemuning (P2) dan biji saga (P3) dengan menggunakan RAL. Pengukuran sifat fisik meliputi berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan, dan ukuran partikel, pengukuran sifat kimia meliputi derajat keasaman (pH) dan kelarutan total. Hasil percobaan menunjukkan bahwa, P3 mempunyai berat jenis (1.429±0.00g/ml), kerapatan tumpukan (452.8±0.02 kg/m3), kerapatan pemadatan tumpukan (536.1±0.01 kg/m3) dan kelarutan (37.24±2.03%) yang tinggi namun memiliki sudut tumpukan yang rendah (46.56±2.79º). P1 memiliki ukuran partikel yang halus (163.62±2.28) dan P2 memiliki pH yang tinggi (5.72±0.01). Simpulan dari penelitian ini adalah tanaman obat yang menunjukkan potensi yang lebih baik dalam meningkatkan performa kambing PE laktasi adalah daun kemuning. Untuk informasi sifat fisik adalah biji saga dan daun kemuning, namun dilihat dari ketersediaan bahan baku yang ada, potensi pengembangan lebih lanjut adalah daun kemuning.en
dc.language.isoid
dc.titleEvaluasi Pemanfaatan Daun Saga, Daun Kemuning dan Biji Saga Terhadap Performa Kambing PEen
dc.subject.keyworddaun sagaen
dc.subject.keyworddaun kemuningen
dc.subject.keywordbiji sagaen
dc.subject.keywordkambing perahen
dc.subject.keywordkarakteristik fisik-kimia.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record